#JUSTWRITE
My Dreams in My Life #JustWrite
Minggu, 28 April 2024
#30 Kurangi Ekspektasi
Sabtu, 27 April 2024
#29 Jaga Menu Makan
Saya bermimpi bertemu seseorang di masa lalu yang belum sempat bertegur sapa lagi setelah sekiat tahun. Padahal dulu saya sempat dekat dan dia salah satu inspirasi saya untuk tetap melanjutkan kuliah. Namun, tugas dia telah selesai dalam hidup saya sepertinya. Dia telah mengantarkan saya untuk berpendidikan tinggi dan belajar untuk tidak menyerah. Saya pernah di fase sebahagia itu ketika bertemu dengannya, bahkan saat saya masih SMA. Kuliah pun, saya mengikuti jejaknya. Awalnya sih memang berjalan baik-baik saja, tapi ternyata memang ada ketidakcocokan di antara kami, itu yang kurasakan. Alhasil, ya sudah let it go! Dan di mimpi itu, sepertinya emosi yang saya pendam selama ini muncul dari alam bawah sadar. Saya ingat kalau saya meminta maaf ke dia karena saya cut off dia tanpa ada penjelasan. Ya, nggak papa sebenarnya. Tapi saya bersyukur, di mimpi itu mungkin bisa dikatakan saya release emosi yang telah lama saya pendam.
Saya cerita ke Mbak Raras. Efek mozzarella katanya. >.< Ya memang waktu kemarin ketemuan itu, saya pesan pizza vegetarian tapi kan tetap ada mozzarella. Hahaha. Sekuat itu kah efeknya? Haha. Memah harus seketat itu untuk sementara waktu demi masa depan cerah. Aamiin.
Lalu, hari ini saya kembali ke jalan yang benar. Saya masak tempe goreng, tumis pokcoy tahu, lalu makan pepaya lagi. Haha. Daun bawang mentah tidak lupa juga. Ternyata enak lho daun bawang mentah itu. Ketagihan kan....
Mari kembali ke jalan yang benar. Fokus kembali atur pola dan menu makan. Olahraga tiap pagi, belajar bahasa lagi. Fokus perbaiki diri dan tingkatkan kapasitas diri. belajar hal-hal baru dan bahagia selalu.
Saya bilang ke Fitri kalau sudah hampir 5 tahun saya tidak pakai bedak. Saya pun tanya foundation yang bagus apa yang gabung sama bedak gitu. Karena dulu dia pernah liatin bedak yang ada foundationnya, tapi saya lupa merk-nya. Tiba-tiba saja pengen beli. Mau mempercantik diri sendiri, bukan buat orang lain, tapi buat diri sendiri. Biar kalau lagi ngaca bisa se-happy itu lihat wajah sendiri dan semangat meniti hari.
Next mission adalah beli kebaya. Entah kenapa jadi seneng liat-liat kebaya lucu-lucu, motif cantik-cantik gitu. Yuk bisa yuk, bahagiain diri sendiri! You don't love me, its okay. I love me! Terus keinget Reels lewat tempo hari kalau orang lain tidak menyukaimu, tidak apa-apa, karena kamu mencintai dirimu sendiri dan itu sudah cukup! Mari berbahagia.... :D
Jumat, 26 April 2024
#28 Jalan Semesta
Hari ini ada acara Syawalan di sekolah. Saya berangkat jam sembilan pagi kurang. Hari ini keluarga besar Salam berkumpul di halaman sekolah. Saya membawa snack batagor yang beli di abang-abang gerobak di jalan menuju sekolah. Awalnya, saya kira itu adalah penjual gorengan, ternyata siomay dan batagor. :D Karena sudah terlanjur berhenti, saya belilah batagor. Saya bawa wadah sendiri, sambal dipisah, mas-mas yang jual juga ramah. Awalnya mau beli 10ribu, tapi kutambah lagi 5rb, jadi 15rb. Lalu, setelah selesai dibungkusin batagor, saya melanjutkan perjalanan.
Sampai di sekolah, halaman sudah banyak orang. Jiwa introvert saya memilih untuk masuk ke kelas, nyari yang sepi. Lalu diikuti teman-teman kelas 5, saya pun bertanya apakah kotak makan teman-teman sudah ditaruh di meja SD besar atau belum. Beberapa ada yang sudah, tapi sebagian besar belum. Saya pun mengajak mereka untuk memberi nama di kotak makan masing-masing. Saya potong kertas dan ambil lakban bening. Anak-anak menulis nama dan kelas masing-masing. Lalu, saya tanya lagi, "Apakah pada bawa snack?" Beberapa menjawab kalau snack dibawa ortu. Kemudian saya mengeluarkan batagor dari tas. Beberapa dari mereka pengen nyoba. Alhasil, batagornya kami makan bersama di kelas. :D Sampai habis. :D Alhamdulillah.
Setelah makan batagor, kami turun ke halaman dan nyari tempat duduk di halaman. Acara pun dimulai, Bu Er pun maju jadi MC dadakan karena gemes teman-teman yang lain tidak segera menempati tempat yang sudah disediakan. Hahaha. Saya mengkoordinir teman-teman kelas 5, alhamdulillah mereka masih aman untuk diajak kerja sama. :D
Tapi memang sih, karakter anak-anak kelas 5 ini rajin, ontime, teratur, dan saling mengingatkan kalau ada peristiwa. Jadi sebenarnya, saya yang belajar dari mereka.
Menu makan siangnya ada lontong, opor ayam dan telur, sayur krecek dan sayuran sama kerupuk. Saya berusaha komitmen tentang makanan yang saya konsumsi. Telur dan ayamnya saya kasihkan ke Sandhi, kreceknya pedes, jadi saya kasih ke Bu Er. Sampai Sandhi kenyang banget karena dapet tambahan lauk dari saya. Hahaha. Terima kasih ya Sandhi sudah mau bantu saya. Terus saya makan apa? Saya makan lontong, kuah sayur, sama kerupuk. :D
Ya awalnya sih mereka bertanya-tanya kenapa saya tidak makan daging dan protein hewani. Saya bilang, sedang diet protein hewani. Hahaha. Ya memang bener. Hahaha. Saya sedang mencoba makan non hewani dan turunannya untuk mengontrol emosi, pikiran dan energi tubuh. Ya, semoga konsisten ini membuahkan hasil lebih baik ya. Aamiin.
Pulang dari Salam, saya janjian sama Mbak Raras, mau nemenin Mbak Raras ketemu sama salah satu temennya. Saya ke rumah Mbak Raras jam 5 sore. Tetep ya, saya nyasar pas sudah sampai lokasi. Haha. Hanya beda gang sih tapi ya begitu, daya ingat saya lumayan buruk untuk mengingat lokasi atau maps. Ya, ngobrol-ngobrol bentar sama Mbak Raras, terus kami berangkat. Kami menuju Pizza Nanami yang ada di daerah Ngadipuran kalau nggak salah. Kami datang lebih awal dan memesan minuman terlebih dahulu. Masih nunggu Pungki dan Anees. Keduanya belum saya kenal sebelumnya.
Lalu, ada kejadian kocak. Ternyata Anees kuliah di kampus yang sama dengan saya. Hahaha hanya saja beda jurusan. :D Lalu, ternyata dia sedang main sama temennya di deket kos saya. :D Lha, kok kocak! Ternyata eh ternyata, beneran itu alamat kos temennya itu deket banget dengan kosan saya dan sering saya lewati. Ampun deh... Hahaha.... Jauh-jauh ke Ngadipuran ternyata ketemunya sama tetangga kosan. Hahaha. Sekocak itu hidup.
Setelah datang semua, kami kenalan. Ternyata itu juga hari pertama Mbak Raras ketemu sama Anees, tapi mereka sudah sering ngobrol lewat telpon. Dan ada hal yang menarik lagi yang menurut saya ternyata bener-bener ya kalau kita sinkronisasi energi dengan semesta, semesta itu akan menjawab apa yang kita inginkan. Beberapa hari yang lalu, saya berpikir dan ngebatin, ngelist teman-teman saya yang jurusan sains, tapi nggak inget. Rencana mau kuajak ke sekolah dan biar murid-muridku bisa belajar dari mereka. Kucari-cari kok gak nemu, nggak inget kalau ada Galih dan Vincent tapi kayaknya mereka sibuk. Hahaha. Terus, tahu apa yang terjadi di pertemuan itu? Anees ternyata jurusan biologi dan dia punya teman jurusan kimia juga. Dia menawarkan kalau saya perlu dikenalkan sama anak kimia, dia bisa bantu. Ahhh, alhamdulillah, masyaAllah ya....
Sekeren itu alam semesta ini membuat skenario baiknya. Dan pertemuan saya dengan Mbak Raras juga pasti ada alasannya. Semua yang datang ke hidup ini pasti punya alasan. Entah hanya sekadar kenal atau yang kenal dekat. Pasti ada rencana semesta yang sedang berjalan dan menjalankan misinya. Terima kasih Tuhan atas kasih dan sayang-Mu. Semoga semua makhluk berbahagia dan damai harmonis.... Aamiin. Salam kenal ya Pungki dan Anees! Thank you Mbak Raras!
Kamis, 25 April 2024
#27 Coba Menu Baru
Hari ini hari kedua saya makan sayur dan protein nabati tanpa protein hewani. Tahu apa yang kumasak hari ini? Yups, sate jamur tanpa tusuk. Kemarin sengaja beli jamur, tapi bingung mau dimasak apa. Teringat waktu vipassana ada salah satu menu sate jamur yang menurutku enak. Lalulah saya cari resepnya di cookpad. Sampai saat ini, cookpad masih menjadi website masak-masak andalan saya. Hahaha. Semua resep ada dan banyak pilihan. :)
Menu makan kali ini adalah nasi, sate jamur tanpa tusuk, selada, sama pepaya potong. Oh iya, saya biasanya itu tidak suka makan pepaya karena harus kupas dan menurut saya ribet. Kalau di rumah biasanya ibu saya selalu sedia pepaya di kulkas, tapi tak pernah saya sentuh karena kudu ngupas dulu sebelum makannya. Biasanya ibu yang akan mengupasnya lalu makan di depan saya dan membuat saya kepengen. Lalulah saya yang akan minta pepaya yang dimakan ibu itu. Dengan senangnya, ibu akan mengupas dan memotongkannya lagi. Ahh, kangen ibu! Al Fatehah. :D Love you ibu!
Nah, siang kemarin saya beli pepaya di ibu sayur. Pepayanya ditimbang dulu, nggak tah berapa kilo, tapi harganya Rp10.000. Pulang dari warung, saya biarkan tergeletak di meja belum saya sentuh. Hahaha. Masih mager kupas. Lalu keesokannya, hari ini saya baru kupas dan potong. Pas saya coba rasanya lha kok manis. Alhamdulillah. Enak banget. Lalu, saya makan beberapa potong, sisanya saya potong dan masukkan ke wadah dan taruh kulkas. :D
Terus, saya makan, tapi sebelum makan, biasa pamerin dulu menu kali ini ke Fitri. Hahaha. Nasi, selada, daun bawang mentah, sate jamur tanpa tusuk, lalu pepaya. So nyummy! Walaupun sate jamurnya kebanyakan ketumbar, jadi rasanya lumayan strong dan sebenarnya ganggu banget rasa ketumbarnya. Hahaha. Efek saya tak kira-kira masukin ketumbarnya dan ngulegnya kurang lembut. Nah, ginilah kalau masak, kadang butuh kira-kira dalam membuat bumbu. Memang keterampilan yang perlu diasah. Dan sampai saat ini saya masih bertanya-tanya kenapa kalau kita masak dengan hati gembira itu pasti makanannya enak. :))) Tapi kalau kita masak pakai hati yang nggak senang, pasti makanannya rasanya juga nggak jelas. :D Begitulah kira-kira edisi masak kali ini. Besok masak apa lagi ya? Hahaha....
Rabu, 24 April 2024
#26 Pergi Bukan Berarti Membenci
Selasa, 23 April 2024
#25 Revolver yang Kendor
Senin, 22 April 2024
#24 Hari Pertama Sekolah
Hari pertama masuk sekolah! Agenda hari ini adalah menyiapkan kelas. Ada alat-alat baru dari Ozan, ada peta dunia dan peta Indonesia, lalu ada mini lab dan mikroskop baru. Anak-anak sangat senang mendapatkan hal-hal baru itu. Terima kasih ya Ozan!
Kami makan bersama snack lebaran yang telah kami bawa, kalau Bu Er bilang, itu adalah THR (Turahan Hari Raya). Kami duduk melingkar sambil menikmati jajanan lebaran, Ada dodol, selondok, sale pisang, biskuit, puding, dan beberapa makanan lainnya. Saya membawa permen warna-warni dan permen jelly, anak-anak suka dan alhamdulillah habis juga akhirnya setelah beberapa hari nganggur di kosan. Semua senang, semua punya cerita, dan bahagia selalu.
Lalu, ada hal yang membuat saya kagum. Salah satu anak di kelas kami, sangat penasaran dengan mikroskop yang saya bawa itu. Dia mengutak-atik mikroskop yang dari kemarin-kemarin gagal saya operasikan. Saya kasih satu sampel lapisan bawang merah di kaca objeknya. Entah, detik ke berapa dia sangat excited menunjukkan ke saya kalau setting objeknya sudah benar. Saya langsung menghampirinya dan benar saja, untuk pertama kalinya objeknya terlihat. Ahhh, saya bangga sama ini anak. Dia berhasil! Lalu saya mengajak anak-anak yang lain untuk mengamati objek tadi bergantian. Mikroskop diputar ke seluruh anak di kelas. Lalu kami menyebutnya sebagai Professor Earth. :D Panggilan yang sangat cocok untuk anak ini. Saya pun tambah kagum dengan cara kerja dia. Anak yang istimewa. Dia sangat suka hal-hal yang detail seperti bongkar pasang dan hal-hal teknis. Saya salut dengannya!
Memang ya, di kelas ini saya bertemu dengan anak-anak yang sangat unik dan istimewa. Dan memang pada kenyataannya setiap anak adalah istimewa. Saya belajar banyak hal di sini. Ternyata sudah hampir satu tahun saya menjadi volunteer di tempat ajaib ini. Saya belum memutuskan apakah semester depan masih lanjut ataukah tidak. Saya belum menentukan pilihan dan belum ada rencana ke depan seperti apa. Satu hal yang saya harus selesaikan adalah thesis saya. Ayolah semangat untuk diriku! Kita bisa menyelesaikannya dengan tepat waktu! Ayo, bisa!
Saya bersyukur untuk diri saya saat ini. Saya bersyukur berada di lingkungan yang mendukung. Saya bersyukur dipertemukan orang-orang baik. Saya bersyukur untuk hidup saya saat ini. Terima kasih Tuhan atas kemudahan dan keberuntungan yang telah saya dapatkan saat ini. Mari bahagia!
Minggu, 21 April 2024
#23 Kartini Zaman Now
Sabtu, 20 April 2024
#22 Fokus dan Semua Akan Terlewati
Jumat, 19 April 2024
#21 Teman Baik Adalah Rezeki
Kamis, 18 April 2024
#20 Mari Bermimpi Kembali
Rabu, 17 April 2024
#19 Usrok Sakit
Selasa, 16 April 2024
#18 Memulai Hal Baru
Senin, 15 April 2024
#17 Emotional Release
Minggu, 14 April 2024
#16 Ayo Piknik Bareng
Sabtu, 13 April 2024
#15 Teman yang Moody-an
Jumat, 12 April 2024
#14 Malioboro di Musim Lebaran
Kamis, 11 April 2024
#13 Lebaran Kedua
Rabu, 10 April 2024
#12 Lebaran
Selasa, 09 April 2024
#11 Beberes Kosan
Hari terakhir puasa, saya tidak puasa. Saya melewatkan sahur. Biasanya walau nggak sahur pun saya tetap puasa. Entah kenapa, hari terakhir ini saya memang berniat untuk tidak puasa. Entahlah....
Pagi ini, Mitace dan saya memutuskan untuk bongkar-bongkar kos. Maklum, tinggal bareng banyak orang tentunya tidak bisa menyesuaikan standar hidup masing-masing. Jadi banyak hal yang perlu dimaklumi. Seperti saya pun, kadang saya juga tidak rajin atau rapi setiap hari. Ada kalanya, kamar saya super bersih, ngepel sehari dua kali, tapi juga ada kalanya, kamar berantakan sesuai mood. :D It is normal.
Bersih-bersih kosan setahun sekali adalah kegiatan yang rumit. Kenapa rumit? Karena memperbaiki dan menata ulang barang-barang yang setahun tidak dibereskan tentunya menyita waktu dan tenaga. Seharian hanya beres-beres kosan. Dari printilan dapur hingga semua ruangan, kami bersihkan. Kegiatan setahun yang dirapel hanya sehari, pastinya melelahkan. Banyak barang yang ternyata jarang kami gunakan atau bahkan tidak bisa digunakan lagi tapi masih tetap disimpan. Macem pengepul barang-barang ini. Mitace dan saya pun geleng-geleng melihat ketidakrajinan kami dalam mengatur barang-barang. Setiap barang yang tidak terpakai dan masih layak, kami jadikan satu dan disimpan saja sebagai barang kosan. Lalu, barang-barang yang sudah tidak penting dan tidak layak, kami pilah untuk disetorkan ke pembeli barang bekas.
Ya, kosan kami sebenarnya mengikuti aturan pilah sampah. Sampah plastik, kertas, dan kerasan/botol-botol bekas. Ini hal baru yang saya pelajari semenjak tinggal di kos ini. Kegiatan pilah sampah pun menjadi agenda rutin kami penghuni kos. Sampah-sampah pilahan tadi kalau sudah terkumpul banyak, kami jual ke Rapel. Biasanya kami mendapat sekitar 8-20ribu rupiah. Tidak banyak memang, tapi minimal kami ikut serta dalam mengurangi sampah yang dibuang ke TPA. Ditambah lagi kondisi TPA Piyungan yang makin menggunung sampahnya dan buka tutup karena overload.
Sampai-sampai ya saat saya berada di tempat lain, jadi otomatis milah sampah. Kayak misalnya, saya berkunjung ke Jakarta, saya langsung memisahkan sampah organik dan anorganik. Lalu teman saya akan bilang, "Taruh saja, sampah di sini tidak dipilah, pasti kamu bingung kan?" Tentu saja, kebiasaan selama di kos, pilah sampah membuat saya lebih peduli dengan lingkungan, walaupun masih pelan-pelan berproses.
Senin, 08 April 2024
#10 Kembali ke Jogja
Semalam saya tidak jadi pulang karena mendung. Saya mengabari Mitace kalau saya pulang hari ini dan nitip anak-anak. Hari ini saya sengaja tidak produktif. Istirahat sehari untuk tidak ngapa-ngapain. Saya memilih tidur di depan TV karena tidak ingin mengganggu tidur Woro. Akses pintu sering membuat Woro terbangun karena saya lewat keluar masuk kamar. Entah kenapa, badan saya terasa sakit semua sewaktu bangun tidur. Sepertinya karena posisi tubuh yang tidak pas saat tidur.
Saya pulang dari rumah Woro sekitar jam 3 sore karena ingin membeli singkong goreng. Sesederhana itu keinginanku. Sampai Jogja sekitar jam 5 an. Lanjut buka puasa sama bumbu urap dan sayuran yang masih ada di kulkas. Ketemu lagi sama anak-anak, sudah kangen sama mereka padahal baru 3 hari 2 malam saya tinggal. Mereka menyambut emaknya dengan penuh antusias karena minta makan. :D
Saatnya recharge energy!
Minggu, 07 April 2024
#9 Buka Bersama
Buka bersama Ramadan tahun ini, saya hanya punya dua agenda bukber. Pertama, bukber bareng anak-anak kelas 5 dan yang kedua, bukber bareng keluarga Woro. Nah, bagian yang ingin saya ceritakan adalah bukber yang kedua.
Hari ini adalah hari kedua saya di Klaten. Woro bilang kalau agenda hari ini adalah bukber dan masak-masak. Saya bangun sahur bareng Mbak Sum, dimasakin telur dadar, enak banget rasanya. Terus, setelah sahur kok ya saya tidak bisa tidur lagi. Alhasil, saya pun hanya duduk-duduk di depan TV, terus sholat, meditasi sebentar, lanjut nunggu matahari terbit. Cuacanya dingin banget, teruslah entah di menit berapa saya ketiduran. Bangun-bangun udah terbit mataharinya. Rencana awal mau yoga, tapi kedinginan, alhasil hanya sebentar, gak full.
Lalu, Woro bangun, kami nongkrong-nongkrong di teras depan. Nggak jadi juga ternyata lihat Merapinya. :D Hanya sebatas wacana. Mau ngerjain thesis tapi nggak ada sinyal. Sebenarnya, kondisi tanpa sinyal itu bisa membuat saya lebih banyak berefleksi, menikmati hari, dan hidup menyenangkan sih. :D
Lalu, lanjut rencanain mau masak apa. Mbak Sumi sudah siap sedia masak daging sapi, mau dibuat gule. Saya kepikiran, kalau saya makan daging saja, nanti bisa-bisa kolesterol. Maklum, mantan penyitas kolesterol. Terus, entah kenapa kepikiran bikin urap. Kata Woro, kelapa muda tinggal petik di kebun sekalian mau ambil kelapa untuk bikin es buah. Wah, menarik!
Saya dan Woro pun pergi ke pasar nyari buah dan sayuran. Beberapa buah sudah dibelikan ibu sepulang dari pasar. Tinggal nyari sayuran sama buah naga, dan beberapa titipan saudara-saudara Woro. Pergilah kami ke pasar. Saya beli sawi putih, cabai, wortel, tauge. Woro nyari buah naga nggak ketemu. Waktu lewat penjual jus, ada buah naga, lalu saya bilang ke Woro, "Wo, itu ada buah naga, kita beli aja di sana, beli jus buah naga tapi gak usah diblender." Woro langsung menentang ide saya, yang waktu itu saya rasa fine-fine saja kalau beli buah di sana. Toh, hak banyak yang dibutuhin kan, buat syarat saja. Tapi Woro tetap tidak setuju. Ya sudah.... Teruslah kami tetap mencari buah naga. Mampir toko dulu buat belanja es krim. Sepulang dari toko pun masih nyari buah naga. hahaha. Saya bilang ke Woro kalau semakin kita fokus nyari sesuatu, mata kita akan semakin jeli nemuinnya. Kayak ini nih, buah naga. Dannn, beneran lho, kami nemuin buah naga walaupun cuma setengah di penjual buah. Itu pun buah naganya udah dikupas dan satu-satunya buah naga yang dijual. Langsung ambil. Misi tercapai. Kami pulang dan tidak penasaran lagi.
Sesampai di rumah, saya mulai membuat urap, Woro membuat es buah. Kata Woro es buah di rumahnya dibuat dari air kelapa tanpa campuran air. Di pikiran saya, kelapa yang dimaksud adalah kelapa kuning, lha, ternyata beneran kelapa hijau. Mantap kali ini hidup di desa, segalanya ada, tinggal petik.
Masakan semuanya matang tepat waktu. Menu berbuka kali ini, nasi, gule sapi, urap, sambel belut, tempe goreng, pisang goreng, pete, dan es buah. Tentu saya makan urap dulu sebelum nasi dan gule. Alhamdulillah, semua terlihat bahagia, makan bersama dengan lahapnya.
Sabtu, 06 April 2024
#8 Pergi ke Klaten
Jumat, 05 April 2024
#7 Belajar R Code dan Banyak-Banyak Bersyukur
Hari ini Fitri mengajak belajar bareng tentang R code. Saya pernah belajar ini tapi tidak lanjut karena lelah dengan coding yang kadang error. Tapi sewaktu Fitri mengajak belajar bersama, saya langsung mengiyakan. Rencana awal siang jam 12 siang, tapi Fitri mengabari kalau dia masih ngantuk jam 6 pagi di kotanya. Memang sudah jalannya ya! Rencana bukber dengan Romo dan Tace juga gak jadi karena Romo ada acara pimpin misa. Ya, lalu saya bilang ke Fitri, nanti kalau mau belajar, saya bisa karena gak jadi bukber. :') Fitri mengiyakan. Saya bilang ke Fitri kalau mau ngepel kos dulu dan beres-beres.
Sebenarnya, saya tidak rajin-rajin amat bersih-bersih. Kalau mood lagi bagus, biasanya saya sangat detail untuk beberes, ngepel bisa sehari dua kali. Itu kalau mood bagus ya! Kalau mood lagi nggak bagus ya, cuma bisa memandangi lantai yang kotor banget tapi nggak ada yang bersih-bersih. Tamatlah!
Sebenarnya, ini yang saya pelajari. Suasana ruangan itu ngaruh banget ke kondisi mood. Kalau bersih dan rapi, mood pun jadi bahagia, enak dilihatnya. Kalau lagi berantakan banget, sudah dipastikan, mood akan memburuh dan tingkat kemalasan akan nambah buruk. Biasanya kalau sudah seperti ini, saya harus segera memperbaiki. Mulai dari luangkan waktu untuk beberes semua hal. Nata kamar, ngepel seluruh area kos dari kamar, ruang tamu, dapur, bersih-bersih kamar mandi, tempat laundry, juga taman atas. Semua saya bersihkan. Bisa tuh seharian bersih-bersih. :))
Saya sering cerita ke Fitri, kalau saya lagi bad mood, saya lebih baik bersih-bersih karena ternyata itu bisa jadi stress release untuk saya. Dan beneran, mood jadi bagus dan happy. Terus, saya juga jadi lebih banyak gerak. Selain itu, olahraga juga membuat mental lebih baik. Minimal yoga untuk membuat badan lebih segar, terlebih lagi, yoga di waktu subuh.
Hari ini, saya bersyukur diberi kesempatan untuk belajar bareng Fitri. Saya bersyukur bisa membuat salad sendiri dengan dressing wijen sangrai yang enak. Saya bersyukur, saya bisa menyelesaikan beberapa tulisan di blog ini. Ya, walaupun, saya masih belajar untuk move on yang nggak kelar-kelar. Tapi saya yakin, semua akan selesai tepat pada waktunya. Saya bersyukur diberi waktu lebih untuk bermeditasi dan mengenal diri sendiri. Siapa lagi yang mencintai diri kita sendiri to? Kalau bukan diri kita sendiri! Aku bersyukur, anak-anak juga sehat-sehat, walaupun Oyen masih pilek, tapi dia tetap bahagia dan mau berjuang untuk bertahan hidup. Saya bersyukur bisa mengalahkan ego sendiri untuk menyapa Ria saat dia pulang. Saya juga bersyukur, saya bisa tidur lebih awal dan bangun tidur lebih fresh. Terima kasih Tuhan atas syukur dan berkah-Mu hari ini. Terima kasih! Semoga semua makhluk berbahagia!
Kamis, 04 April 2024
#6 Hari Terakhir Sebelum Liburan
Hari terakhir sebelum liburan, kami punya agenda membahas riset salah satu teman kecil di kelas. Risetnya tentang Candi Gedongsongo.
Pagi itu saya datang mepet jam masuk karena mengantar Tace terlebih dahulu ke fotokopian. Sampai di sekolah, saya langsung persiapan untuk agenda pagi itu. Kelas pindah ke ruangan kelas 6 karena kami butuh screen dan proyektor untuk nonton bareng.
Saya disambut oleh teman-teman kecil dengan berbagai cerita paginya. Ada yang bercerita tentang jadwal piket yang belum ada temannya, ada yang cerita kalau oleh-oleh mencatat provinsi di Indonesia, bahkan ada yang menggambar peta Indonesia dengan bagusnya. Saya sungguh menikmatinya. Hariku bahagia bukan? Tentu!
Kami memulai kegiatan kelas dengan berdoa, "Tuhanku, terima kasih atas pagi yang cerah ini, berkati kegiatan kami hari ini. Aamiin." Saya butuh satu semester untuk mengingat doa pagi, doa makan, doa pulang. :'') Kelas dibuka dengan laporan masing-masing anak atas tugasnya. Kami membahas 38 provinsi di Indonesia, pulau-pulau di Indonesia, lokasi Sabang dan Merauke, juga kota-kota yang pernah kami kunjungi. Saya bercerita kalau saya pernah ke NTT dan NTB, pengalaman naik kapal 4 hari 3 malam, nonton bioskop di kapal, dan keajaiban-keajaiban yang saya dapatkan selama perjalanan. Semoga teman-teman kecil ini juga dapat kesempatan untuk menjelajah dunia lebih jauh lagi ya! Aamiin.
Saya jadi teringat salah satu kawan saya dari Malaysia. Hampir tiap kali dia liburan selalu diisi dengan keliling dunia. Saya senang melihat postingan-postingan telegramnya penuh dengan trip ke berbagai belahan dunia. Dia cerita kalau dia baru saja liburan di Hawaii. Dia mengirimi saya cuplikan video di pantai. Cuacanya bagus katanya. Saya senang mendengarkan cerita-cerita perjalanannya. Semoga di lain kesempatan, dia bisa datang ke Jogja dan mengunjungi sekolah tempat saya belajar ini. Aamiin.
Kegiatan selanjutnya adalah nonton youtube tentang Candi Gedongsongo. Candi ini berada di kawasan Ungaran, Jawa Tengah. Saya sendiri belum pernah ke sana, tapi melihat videonya, di sana tempatnya sepertinya menarik. Makin ke sini, saya makin menyukai sejarah. Kalau dulu saat sekolah, saya tidak suka sejarah karena harus menghafal, Padahal belajar sejarah tidak hanya menghafal lho, dengan kita berkunjung ke tempat-tempat bersejarah, kita bisa belajar banyak di sana. Dan saya bersyukur, saya bisa belajar di salah satu sekolah nonformal di Jogja ini. Terima kasih Tuhan.
Kelas dilanjutkan menonton Avatar di netflix. Teman-teman kecil semangat menontonnya. Saya juga senang melihat mereka tumbuh menjadi pribadi masing-masing dengan keunikannya sendiri-sendiri.
Jam 12 tiba, kami menutup kelas dengan berdoa, "Tuhanku terima kasih kami sudah bermain dan belajar, kami akan pulang, berkatilah...." Aamiin. Tiba-tiba ada yang punya usulan, sebelum kami pulang, mari bersalam-salaman. Kami berbaris memutar, bersalam-salaman dan bermaaf-maafan. Selamat lebaran dan berkumpul dengan keluarga!
Rabu, 03 April 2024
#5 Saya Pamit!
Selasa, 02 April 2024
#4 Coba Pikirkan Diri Sendiri!
Masa-masa move on memanglah cukup menyita waktu dan energi. Tapi ya... dinikmati saja prosesnya. Tetap semangat dan fokus pada diri sendiri. Ya, walaupun masih suka penasaran dan buka-buka WA lagi, baca-baca chat-annya lagi, buka-buka notes tentang dia, baca-baca surat buat dia, baca-baca diary tentang dia, ya, semua itu proses yang harus dijalani dan dilewati. Ya, kadang sadar, kenapa saya memikirkan seseorang yang bahkan kita tak pernah tahu mereka juga memikirkan kita atau enggak? Lelah ya! Ya, itu pasti. Makanya, kita harus segera move on. Minimal biar nggak menyakiti diri sendiri dalam waktu lebih lama lagi.
Lihat deh hari ini! Kamu bangun tidur dengan pusing kepala. Mau yoga malah nggak bisa kan? Terus tesis udah sampai mana? Stuck di bab 2? Ya, gimana ya... kamu fokusnya terbelah berkeping-keping. Emang kamu nggak capek? Capek kan! Ayok, bisa yok! Pelan-pelan aja nggak papa, asal konsisten! Semangat untuk diri sendiri! Love youuu!
Jadi gimana? Masih galau-galau lagi? Udah umur segini, masak mau cinta-cintaan kayak zaman SMA sih? Ayo ubah mindset! Terlebih saat ini kalau memang mau membangun hidup masa depan, harus fokus ke diri sendiri! Semoga seluruh makhluk berbahagia! Aamiin.
Senin, 01 April 2024
#3 Mari Bersyukur!
Saya memulai hari dengan beberapa aktivitas walaupun jadwal tidur saya masih perlu diperbaiki. Sebelum tidur hari sebelumnya, saya menuliskan rasa syukur saya di buku. Kira-kira ada 9 poin yang saya syukuri. Saya juga mengirimkan ucapan terima kasih kepada orang-orang yang menjadi support system saya dalam beberapa hari ini. Hal kecil apa pun saya tulis. Selain itu juga emosi yang muncul juga saya tulis, kata-kata yang ingin saya ucapkan ke orang yang telah membuat saya sedih pun juga. Pokoknya semua saya tulis, apa pun yang ada di otak dan saya rasakan. Untuk memperbaiki diri!
Kata guru, manusia hidup di dunia ini membawa segala karma baik buruk dari leluhur berupa DNA. Jadi kalau ingin memutus karma buruk, harus ada yang menyadari dan mengubahnya dalam silsilah keluarga itu. Dan puji Tuhan, tahun ini saya dipertemukan dengan beberapa guru yang meneduhkan dan membawa kebaikan untuk perjalanan hidup saya. Terima kasih Guru!
Saya sempat diskusi dengan Fitri, sepertinya saya memang perlu hal-hal baru untuk dilakukan. Salah satunya dengan menulis blog lagi. Saking lamanya nggak nulis, saya jadi stuck tiap mau mengerjakan tesis. Astagaaa! Perlu diwaspadai beneran. Belum terlambat untuk memulai lagi. Semoga bisa tetap konsisten. Karena konsisten sangat dibutuhkan untuk keberlanjutan. Semangat!
Pagi ini, saya sahur lebih awal, lalu mencoba untuk produktif memulai hari ini dengan meditasi. Selesai meditasi, kasih makan anak-anak, tapi cuma ada Oyen. Lalu, subuh-subuh saya yoga, ternyata yoga di waktu subuh membuat perasaan senang. Mungkin karena hawa subuh itu memang energinya kuat ya. Yoganya nggak lama sekitar 30 menit, tapi lumayan membuat keringat. Badan jadi lebih segar. Lalu, kasih makan Oyen lagi karena dia sepertinya masa pemulihan dari sakit jadi dikit-dikit lapar. Cepet sembuh ya anak ibuk! Terus saya beres-beres kamar dan mandi. Mulai menyambut hari dengan senyuman tercantik sambil ngaca. Ternyata rambutku sudah mulai panjang lagi dan tambah cantik! So happy kalau lagi ngaca. Saya jadi ingat, dulu Nafis pernah tanya ke saya, hal apa yang kamu sukai di diri kamu? Saya nggak bisa jawab karena memang dulu saya tidak suka ngaca. Tapi sekarang saya bisa jawab Fis! Melihat rambut saya, sangat bahagia! Saya cantik!
Hari ini saya menulis lagi di blog. Memang ya, kalau berteman itu energi positifnya nular. Ya kayak energi positifnya Fitri yang nulis tiap hari, nular ke saya! Terima kasih Fitri! Semoga hari ini berkelimpahan keberuntungan, kebahagiaan, keharmonisan dan kedamaian hati. Begitu pula semoga keberuntunganku, kebahagiaanku, keharmonisanku dan kedamaianku berbagi ke seluruh makhluk di alam semesta. Mari bersyukur!
Minggu, 31 Maret 2024
#2 Perihal Mencintai Diri Sendiri
Hari ini saya berefleksi bahwa semingguan kemarin saya merasa tidak waras. Saya kehilangan self-love yang beberapa bulan terakhir ini saya pelajari. Ya, belajar untuk mencintai diri sendiri memang tidak dapat secepat itu. Bagaimana bisa saya mencintai orang lain, saya menyayangi orang lain melebihi saya mencintai diri sendiri? Itu yang masih terjadi.
Seseorang datang lagi dan saya terlalu excited yang pada akhirnya saya melampaui batasan yang telah saya buat sebelumnya. Perasaan yang menggebu-gebu mungkin lebih tepatnya. Saya terlewat mengontrol itu. Dan pada akhirnya, saya dipenuhi dengan ekspektasi dan asumsi yang dibuat oleh pikiran sendiri. Ketika ekspektasi itu tak sesuai dengan harapan, saya terluka. Mau sampai kapan? Saya masih belajar.
Satu hal yang saya pelajari hari ini, yaitu tentang cinta terhadap diri sendiri dan orang lain. Kenapa ya saya dengan mudahnya mengatakan saya sayang dengan kamu? untuk orang lain, daripada kepada diri sendiri! Itu yang saya garis bawahi lagi. Lalu pertanyaan kenapa dan kenapa muncul memenuhi pikiran. Ada satu titik saya sadar, pertanyaannya perlu diubah menjadi "Apa yang bisa saya lakukan untuk mencintai diri sendiri?" Ya, pertanyaan itu lebih cocok untuk dipertanyakan. Pertanyaan kenapa selalu muncul untuk sebuah alasan, sedangkan pertanyaan apa untuk hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki. Saya rasa begitu.
Well, saya perlu sebuah komitmen untuk hal ini. Mari bangun pagi dengan mencintai diri sendiri! Mari membicarakan kebutuhan diri sendiri! Mari berkomitmen untuk menjadi lebih baik. Kalau kata Guru, amati rasa yang muncul, perasaan-perasaan yang pernah ada, perasaan dicintai, tapi hanya amati saja, rasakan! Fokus ke pernapasan, amati respon tubuh dan cukup diamati, tanpa bereaksi. Olahraga yang cukup, istirahat yang cukup, perbaiki pola makan dan pola hidup, fokus ke diri sendiri. Peluk erat tubuh sendiri. Komitmen untuk mengulang meditasi rutin. Gunakan waktu untuk memasak makanan yang real food. Lalu, hargai orang-orang atau sesuatu yang datang dan lepaskan sesuatu yang ingin pergi.
Satu hal lagi yang ingin saya ceritakan di sini tentang dua hari lalu. Perasaan sedih saya membuat saya bahkan abai dengan keberadaan kucing-kucing saya, yang selama ini di saat saya di energi rendah maupun tinggi, mereka selalu hadir untuk saya. Bahkan di saat energi saya di level kecewa kemarin, Oyen selalu hadir di dekat saya, kemana pun saya pergi, dia ikut dan sepertinya dia tahu bahwa saya pun butuh dukungan. Sungguh sangat sweet buat Oyen, anak manis! Dan itu beneran lho! Saya sampai heran, tapi saya tidak berpikir sejauh sekarang karena saat itu di pikiran saya hanya orang lain yang mungkin tidak pernah memikirkan saya sedikit pun. Ya, begitulah, ketika rasa sayang ke orang lain terlalu besar sampai-sampai lupa kalau diri ini juga perlu disayang. Mari hargai orang-orang yang datang dan lepaskan orang-orang yang memang ingin pergi. Mari merdekakan diri sendiri untuk kemerdekaan yang bahagia! Yok, pasti bisa!
Sepertinya berhubungan dengan sebuah percakapan guru dan muridnya yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Pwe Hui, seperti ini:
"Guru, aku selalu khawatir bahwa aku telah menyakiti orang lain. Apa yang harus aku lakukan?"
"Aii... Sebenarnya, orang yang paling banyak kamu salahkan selama ini, adalah diri kamu sendiri. Mengalah untuk satu hal, memperhatikan hal lain. Namun justru hanya mengorbankan dirimu sendiri. Kemudian, kamu menjadi seseorang yang mudah marah, tidak stabil secara emosional. Kamu menekan emosimu, kehilangan kepribadian, hanya tersisa kelelahan dan kesepian. Jadi, cintai dirimu terlebih dahulu sebelum mencintai orang lain. Bagaimana cara kamu mencintai dirimu sendiri adalah mengajari orang lain bagaimana cara mencintaimu."
Saya setuju pernyataan itu, terutama pengingat untuk saya yang selama ini selalu mementingkan orang lain daripada diri sendiri. Masih belajar pelan-pelan untuk memahami diri sendiri. Semangat untuk diri sendiri!
Sabtu, 30 Maret 2024
#1 Nikmati Prosesnya
Setiap orang berproses untuk menjadi lebih baik versi diri masing-masing. Dan setiap orang atau sesuatu yang datang ke hidup kita pasti ada alasannya. Tuhan mengirimnya agar kita belajar sesuatu. Ya, sesuatu yang kadang prosesnya membuat kita seperti ingin menyerah, tapi harus dijalani. Oh, jangan menggunakan kata "harus", kau akan terbebani, begitu kata kawan baik saya. Pernyataan sebelumnya saya ralat ya, sesuatu yang kadang prosesnya membuat kita seperti ingin menyerah, tapi mari nikmati perjalanan prosesnya. Nah! Lebih baik.
Di dunia ini ada hal-hal yang bisa kita kontrol dan hal-hal yang tidak bisa kita kontrol. Hak orang lain untuk membalas pesan WA kita? Di luar kontrol kita. Membalas cinta kita? Bukan kontrol kita. Respon orang lain? Bukan kontrol kita. Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk selalu seperti yang kita harapkan. Maka kita perlu mengontrol hal-hal yang bisa kita kontrol saja. Fokus ke diri sendiri. Begitu pula dengan perasaan atau emosi-emosi kita. Emosi yang datang pun kita yang bisa kontrol. Begitu pula bahagia.
Saya pernah bertanya kepada dosen filsafat saya, tentang bahagia. Kesimpulan yang saya dapat adalah sebenarnya bahagia itu adalah pilihan. Di saat kita mendapatkan masalah atau hal-hal baik maupun buruk dalam hidup, kita bisa memilih emosi apa yang akan muncul. Kita marah karena tubuh kita mengizinkan. Kita sedih karena tubuh memperbolehkan perasaan itu. Kalau bisa memilih kenapa kita tidak memilih untuk bahagia? Hal yang perlu kita lakukan adalah mengidentifikasi perasaan yang muncul dan menyadarinya. Walaupun kenyataannya, kadang saya pun masih belajar untuk mengidentifikasi perasaan-perasaan yang muncul dan memilih untuk bahagia.
Kejadian semingguan ini membuat saya berefleksi bahwa kita perlu beraksi, bukan bereaksi. Seseorang datang tiba-tiba dan menghilang tanpa kabar mempengaruhi pikiran saya seminggu ini. Hampir saja saya menjadi tidak waras karena harus release selama dua hari dengan sebuah penderitaan yang seharusnya bisa saya tangani di awal. Memang ya, menunggu, membuat ekspektasi, memberi kesempatan orang lama untuk datang kembali di saat hati sedang move on itu membuat penderitaan. Padahal saya bisa dari awal memilih tidak mengizinkannya untuk datang kembali. Ya, kalau lurus-lurus saja, tentu tidak akan membuat kita belajar. Ya kan?
Pada akhirnya, saya belajar untuk berproses kembali. Ya ini jalannya, saya memang perlu menikmati prosesnya walaupun pelan-pelan. Terima kasih ya seseorang di sana sudah datang kembali dan memberi pelajaran untukku. Terima kasih sudah membuat saya menunggu lama dan lain kali saya tidak perlu menunggumu lagi! Bahagia untuk diriku! Damai untuk seluruh alam.