Selasa, 20 Januari 2015

Surat Terkasih untuk Bapak di Surga

Dear Bapak,

Pagi ini aku bermimpi bertemu denganmu. Seperti seminggu ini, mimpi bertemu denganmu. Sungguh, aku sangat bahagia. Pertemuan itu sangat mengharukan. Engkau menunjukkan kepadaku peristiwa yang alami tapi aku tak sempat menemuimu saat itu dengan alasan posisi kita sangat berjauhan, tapi tak pernah kubayangkan posisi kita saat ini terjata jauh-jauh lebih jauh lagi.

Terima kasih engkau sempatkan untuk mengunjungiku pagi ini walau hanya mimpi, tapi aku merasakan ini adalah rahmat dari Allah, memang kita harus bertemu. Bapak, maafkan aku, aku tak sempat meneleponmu tiap pagi, malah kau yang selalu meneleponku. Menanyakan kabar dan kerinduanmu padaku. Maafkan aku, aku tak bisa mengungkapkan rinduku secara langsung saat kau masih ada. Aku hanya tak mampu merasakan kesedihan karena belum bisa menemuimu. Aku tak mau membuat engkau sedih.

Bapak, terima kasih. Aku sangat bahagia bercampur haru. Kau datang dan selalu berpesan yang sama: jangan pernah ninggalin sholat dan jangan menangis karena kau baik-baik saja sekarang. Bapak, pagi ini kuharap bukan pelukan terakhir darimu. Aku rasa mimpi ini bukanlah hanya mimpi biasa saja. Mimpi ini mimpi dari Allah untuk kita. Aku bahagia, saat aku bilang kangen sama bapak, kau juga mengatakan hal yang sama, sangat kangen. Aku sayang bapak dan kau juga mengatakan hal yang sama. Pagi ini aku menangis, maafkan aku. Aku menangis bukan karena aku rapuh, bukan. Aku menangis karena aku terharu kau bersedia mengunjungiku. Engkau tak bosan mengingatkan aku untuk hal baik. Aku sangat bangga menjadi bagian dari hidupmu Pak.

Maafkan aku, aku belum sempat bercerita dan mengabarkan kabar gembira padamu. Tahun ini juga, aku ada rencana ke Jepang lagi. Tapi tahun ini aku sudah menabung untuk tak memberatkanmu seperti tahun lalu. Aku ingin menjadi anak yang mandiri Pak, bukan anak papa atau mama yang hanya minta. Walaupun, engkau tak pernah mengeluh jika kumintai bantuan.

Bapak, aku rindu Bapak. Maafkan anakmu ini Pak. Aku sayang Bapak...

Love you,
lovely,

Anakmu