Selasa, 19 September 2017

Setiap Anak Istimewa

Setiap anak terlahir istimewa. Saya sangat yakin, tak ada anak yang bodoh! Adanya anak yang tak berkesempatan untuk mendapat pengajaran yang baik. Saya selalu berusaha untuk memperbaiki diri agar saya bisa memberi yang terbaik untuk murid-murid saya. Apapun hasilnya, lakukan yang terbaik!
***
Minggu ini saya begitu bahagia mendengar beberapa kabar membanggakan dari beberapa murid yang pernah atau masih saya ajar. Mungkin ini tak seberapa bagi orang lain, namun cerita ini memberi energi positif bagi saya sebagai seorang yang pernah mengenalnya.

Ya, cukup sederhana. Ikut bahagia! Pertama, saya mendengar kabar bahwa Vania melanjutkan kuliah di Jepang. Bulan September ini dia berangkat ke Jepang untuk memulai hidup baru jadi anak kuliahan. Saya ingat betul saat Vania mulai patah semangat menyelesaikan beberapa soal probability. Saya mencoba untuk mengajarkan dengan cara sederhana agar dia tak cepat bosan maupun menyerah. Saya dukung pelan-pelan. Sampai akhirnya, grade 12, dia berkata, “Ms, I love probability! Ms inget kan gimana dulu aku benci banget probability.” Tapi ternyata dia mampu melewati segala kesulitannya di Senior High School dan akhirnya bisa melanjutkan meraih mimpi-mimpinya. Semangat ya Vania!

Kedua, kabar bahagia dari Kayla. Semester lalu, dia selalu mengatakan kepada saya “I Hate Maths, Ms!”. Semester lalu, dia sangat sedih dan takut nilainya selalu jelek. Saya selalu mencoba untuk mendukungnya sebisa saya. Berapa pun nilainya, selalu saya memberi penghargaan walau kecil. Setiap kali ada peningkatan nilai, saya beri pujian dan semangat untuk meningkatkannya lagi. Jika nilainya turun, saya tetap menghargai usaha kerasnya belajar. Di akhir semester kemarin, saya beri reward untuknya karena telah menyelesaikan dengan baik. Bahkan di hari penerimaan rapor, dia bercerita bahwa orang tuanya happy dan bangga kepadanya karena ada peningkatan. Inilah yang saya selalu share ke orang tuanya, “Sebuah Penghargaan”. Semester ini pun, saya takjub dan bangga pada Kayla. Dia mendapat perfect score untuk Maths Quiz-nya. Pertama kali melihat nilainya mengalami kenaikan drastis, saya sangat terharu. Pelan-pelan dia telah menemukan jalannya. Bahkan, ibunya pun mengatakan bahwa beliau sangat senang melihat perubahan lebih baik dari muridnya. Saya juga bangga Bu! Mari dukung Kayla lagi! Semangat!

Ketiga, hari-hari belakangan ini saya habiskan di coffee shop. Bukan apa-apa, tapi memang seminggu full saya selalu mendatangi tempat itu. Pagi, siang, malam, ya seperti pindahan tempat tinggal. Mas-mas yang kerja di sana sudah hafal. Selalu mempersilakan saya di tempat duduk dan meja yang sama. Mereka juga tahu minuman favorit saya di sana: Lychee tea dan Green tea latte! Dua minuman favorit itu telah menjadi saksi atas pengorbanan dan kerja keras murid-murid saya. Kami belajar grup. Entah berdua, bertiga, berempat, atau bahkan berlima. Pindah dari satu kafe ke kafe lain. Pernah juga, diusir-usir karena jam 9 sudah tutup padahal kami masih ingin belajar. Pernah juga, terganggu sama ibu-ibu yang sedang asyik karaokean sambil tertawa-tawa riuh, sedangkan kami butuh kesunyian untuk belajar. Sampai-sampai kami pindah di luar. Tetap saja, speaker keras sekali terdengar ditambah serbuan nyamuk tak terhelakkan. Kami kabur! Sampai akhirnya, kami menemukan lokasi yang cukup mendukung belajar hanya saja cukup remang-remang. Saya pun mencari lampu portable dan taraaaa sangat berguna! Akhirnya, salah satu coffee shop menjadi pilihan terakhir kami yang paling nyaman untuk belajar. Saya namai Gengs Kopi! Semester ini kurva nilai naik turun. Ada yang kayak kurva sinus, kurva quadratics, kurva cosine, kurva apalagi ya? Banyak! Tapi ada hal yang membuat saya bangga minggu ini. Nilai mereka ada kenaikan di Long test semester ini. Ada kebanggaan tersendiri. Saya tahu bagaimana perjuangan mereka. Capek-capek tetap belajar. Mungkin yang semester lalu masih bermalas-malasan, semester ini mereka menunjukkan semangat belajar. Ya, belajar sambil makan, minum, curhat, dan selalu membuat saya happy mengajar mereka. Tetap semangat ya Gengs! Semangat Midterm test!

Terakhir, saya bahagia mendengar salah satu murid saya dulu. Saya mengajarnya kelas 4, hanya beberapa kali. Ternyata dia telah tumbuh menjadi seseorang di luar dugaan saya dulu. Anak yang dulu pernah bercerita dan bertanya apa saja di kelas ternyata menjadi pemain utama di Musikal Petualangan Sherina! Dia menjadi Sadam. Walau hanya sebentar mengajar dia, tapi saya ikut bangga saya pernah mengenalnya. Semangat ya Elang! Akhirnya menemukan bakatmu selama ini! Semangat ya untuk prestasi-prestasi selanjutnya!


Semoga ada kabar bahagia lagi! Aamiin. Lakukan yang terbaik! Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Sebelum berpisah, mari bahagia dahulu! Semangat!