Jumat, 27 Februari 2015

Raih Mimpimu, Nak!

Well, kali ini saya mau cerita tentang pengalaman saya mengajar seorang anak laki-laki dari sekolah berkurikulum IB namanya E. Saleh. Dia anak yang cukup rajin, tak suka matematika, tapi daya ingatnya luar biasa.

Dua kali pertemuan, dia hanya menampakkan diri sebagai anak yang penurut dan rajin mengerjakan tugas. N

Tentukan Pilihan

Hidup adalah pilihan. Kadangkala kita dihadapkan dengan beberapa pilihan yang harus kita pilih. Kadangkala pula kita sulit untuk melepas apa yang kita cintai, entah itu kegiatan maupun seseorang. Ya, itu pilihan yang sulit. Saya pun juga demikian. Sulit menentukan beberapa pilihan.

Suatu ketika saya berdiskusi dengan seorang kawan tentang pilihan yang terbaik. Akhirnya kami menemukan metode yang perlu dicoba, yakni membuat list kelebihan dan kelemahan atau hal yang bisa dilakukan ketika pilih A dan hal yang bisa dilakukan ketika pilih B. Well, itu cukup membantu.

Setelah membuat list, buat prioritas. Target yang mana yang urgent untuk kita raih. Ya, setiap orang punya target masing-masing. sayangilah hidup kita dengan hal-hal yang bermanfaat.

Ketiga, berdoa kepada Allah. Minta petunjuk. Semua pasti ada hikmahnya dan sudah diatur mana yang terbaik untuk kita.

Air wudhu itu menyegarkan pikiran, sholat tahajud itu mendamaikan hati, bangun pagi itu menyehatkan jiwa. Go go go!!!

Berpikir positif dan terus nikmati proses. Keep smiling!!! Apapun yang terjadi sudah diatur oleh-Nya. Semangatttt!!! Mari selalu perbaiki diri dan pasang target!!! Mari bertemu di panggung kesuksesan!!!

Bertemu karena Allah, berpisah pun karena Allah. :)

Minggu, 01 Februari 2015

Nau, Ms Yakin, Kamu Bisa Sukses Kelak!

Suatu hari seperti biasa saya mengajar di sebuah bimbingan belajar. Saya mendapat jadwal mengajar anak dengan kurikulum IB di sekolahnya. Pelajaran di mulai dengan materi Binomial Expansion.

Pertama melihat anak ini, saya langsung bertanya-tanya. Tak seperti biasa, anak ini terlihat lebih muram. Sepertinya nggak mood belajar.

"Kamu kenapa? Kok murung gitu?" tanya saya.
"Nggak Ms. Emang dari tadi pagi kayak gini," jawabnya.
"Kok bisa?" pertanyaan lanjutan yang biasa saya tanyakan otomatis.
"Kurang tidur Ms,"

"Emang kamu tidur jam berapa Nau?" tanyaku lagi.
"Jam 4 Ms"

"Ya ampun, kamu ngapain aja?"
"Browsing gitu Ms."

"Apa yang kamu browsing?" *Mungkin dalam hatinya dongkol, gegara ini guru tanya meleee. >.< hahahha
"Orang terkaya di Indonesia, Ms."

"Wow, seriusan? Keren."

Akhirnya kami berlanjut cerita tentang orang-orang terkaya di Indonesia. Kami bertukar pikiran tentang masa depan. Sesekali saya juga cerita kalau kuliah saya juga dibantu oleh salah seorang di antara orang terkaya itu. Beberapa kali saya memancing dia untuk bercerita tentang planning di masa depan. Tibalah sebuah percakapan tentang masa depannya.

"Kamu nanti pengen jadi apa?"
"Ms, aku pengen bangun pabrik Ms. Pengen punya pabrik."

"Wow, pabrik apa?"
"Pabrik sepatu. Pengen bikin desain sendiri, tapi sayangnya nggak bisa gambar Ms."

"Oh, cari link atau patner yang bisa gambar dong."
"Itu dia Ms. Itu salah Ms. Jangan sampai kita jadi pekerjanya. Susah kalau kayak gitu. Kan kita nggak baik terus sama orang tersebut. Kalau ada konflik gimana?"

"Hmm, iya juga sih. Tapi coba aja dulu cari yang bisa gambar. Atau ambil kelas Art."
"Aku nggak mau jadi bawahannya Ms. Aku maunya jadi bosnya."

"Terus apalagi planning kamu?"
"Kalau nggak sepatu ya jam tangan."

"Hee?? Kenapa jam tangan?"
"Itu sih karena hobby Ms."

"Oh gitu. Bagus-bagus."

Dalam hati saya berkata, anak seusia dia yang masih SMA kelas XI saja memiliki pemikiran yang seperti ini. Sangat keren. Mungkin zaman SMA saya dulu, saya hanya punya cita-cita ingin jadi guru atau kerja di pabrik, atau yang berbau pekerja. Anak ini memiliki impian membuat lapangan pekerjaan. Ini sangat keren. Dia memang dari kalangan atas. Semua kebutuhan pasti tercukupi oleh orang tuanya. Satu hal yang membuat saya bangga, walau dia anak orang kaya, dia tetap punya niatan untuk tak hanya minta ke orang tua saja. Dia punya planning ke depan. Saya bangga bisa mengenal dia. Anak yang lucu dan menginspirasi, walau kadang dia juga usil dengan kekhasannya sebagai anak-anak.

#Naufal