Rabu, 24 April 2024

#26 Pergi Bukan Berarti Membenci

Jika kemarin-kemarin aku block kamu lalu beberapa saat kemudian aku unblock lagi. Begitu berulang-ulang, sampai aku berada di titik ini. Kali ini aku benar-benar block kamu for good. Aku belajar untuk mengikhlaskan. Aku belajar untuk tidak penasaran. Aku belajar untuk menyembuhkan luka masa lalu. Kau tahu?  Cut off kamu bukan karena aku benci, tapi karena demi kebaikan bersama. Aku juga perlu menyayangi diri sendiri. Dan cut off adalah salah satu cara yang aku pilih untuk belajar memikirkan diri sendiri dan memberi kebebasan untukmu melanjutkan hidupmu. Kadang kita terlalu fokus untuk membahagiakan orang lain, sedangkan kita lupa membahagiakan diri sendiri. Kadang kita melukai diri sendiri hanya untuk membuat orang lain tidak terluka.

Kadang kita benar-benar butuh waktu untuk sendiri, fokus pada diri sendiri. Dan kalau boleh jujur, melupakan kamu adalah hal sulit untukku. Tapi lagi-lagi, logikaku harus bertabrakan dengan yang namanya perasaan. Aku harus menerima bahwa dalam kamus hidupmu tidak pernah ada aku. Di tiap harimu tidak pernah teringat diriku. Dalam perjalanan hidupmu, aku hanya pernah singgah dan tak boleh menetap. Pada akhirnya, aku memilih untuk menyudahi segala pikiran tentangmu. Kamu bilang, aku tak perlu khawatir, aku akan ikuti. Tak perlu kukhawatirkan hidupmu. Apa lagi melakukan hal-hal seperti kemarin-kemarin. Aku akan belajar untuk tidak merasa bersalah mengenai perasaan. Aku akan menggunakan logika untuk berpikir.

Jika kamu tidak mau lagi membalas pesanku, tidak apa-apa. Jika kamu tak lagi mau berteman denganku, tak apa-apa, jangan dipaksakan. Jika kamu ingin pergi, silakan pergi. Jika kamu tidak pernah memprioritaskan aku, tak apa-apa, aku juga akan melakukan hal yang sama. Berjuang sendirian, effort lebih sendirian, telah membuat aku sadar, aku bukan siapa-siapa. Semua biar aku permudah, biar aku perjelas, bahwa kita bukan siapa-siapa. Dan aku layak mendapatkan yang lebih baik seperti katamu tempo hari. Semua akan kupermudah jalannya. Kamu tak enak pergi, biar aku yang pergi. Cukup olehku menyakiti diriku sendiri. Terlebih saat aku terlalu berharap semua akan berjalan mulus, padahal tebing sangat tinggi untuk didaki.

Biar aku selesaikan semuanya. Semua kulakukan bukan karena aku benci ya! Aku sadar perasaanku masih ada rasa sayang. Aku sadari itu. Tapi saat ini aku perlu membahagiakan diri sendiri. Aku perlu memikirkan diri sendiri. Aku perlu menyayangi diri sendiri. Biar aku fokus pada diri sendiri dulu.

Dan aku senang dengan rutinitasku saat ini. Aku nulis blog secara konsisten untuk mengungkapkan segala hal yang ada di pikiran maupun perasaan. Aku olahraga setiap hari. Aku makan sayur, protein nabati, dan buah setiap hari. Say no untuk segala daging dan turunannya untuk sementara waktu. Belajar bahasa Spanyol setiap hari. Membangun banyak relasi pertemanan lagi. Merawat anabul-anabulku dan tanaman-tanamanku. Dan aku menikmati prosesnya.

Mari bahagia di jalan masing-masing ya.... Jika nanti kita bertemu lagi, mari bertegur sapa.... Mari kita bercerita banyak hal setelah urusan hati sudah tak saling membebani.... Atau kita pikirkan nanti saja.... Biar Tuhan yang berkehendak. Saat ini mari fokus di hidup masing-masing ya! Semoga kau bahagia selalu, aku pun begitu, aku akan bahagia dengan caraku sendiri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar