Rabu, 03 April 2024

#5 Saya Pamit!

Semalam saya pergi berkunjung ke rumah Mbak Raras, salah satu guruku. Kami berbagi tentang banyak hal terutama tentang hidup. Saya bercerita tentang kisah percintaan saya. Bagaimana saya selalu menyayangi seseorang walaupun saya tidak diinginkan. Dari kesimpulan percakapan kami, saya merasa begitu bodohnya. Saya menyia-nyiakan kesempatan saya hanya untuk menyayangi orang lain sedangkan sebenarnya diri saya kekurangan kasih sayang. Lantas, siapa yang akan menyayangi diri sendiri kalau saya selalu menyayangi orang lain? Pertanyaan yang membuat saya terpukul dan memilih untuk menghargai diri sendiri. Dan saya memilih untuk membahagiakan diri sendiri.

Hi seseorang yang pernah singgah di hati ini beberapa tahun ini, 

Terima kasih ya sudah baik sama saya. Terima kasih pembelajaran selama ini. Saya pergi untuk membahagiakan diri sendiri. Terima kasih sudah membuat saya selalu khawatir, tapi percayalah, saya tak akan lagi khawatir atau menunggu-nunggu kamu lagi. Saya menyayangi diri saya sendiri dan tak akan lagi membiarkan diri saya menderita. Berbahagialah kamu di sana! Setidaknya, biar kamu juga tidak terbebani untuk berbuat baik terus sama saya. Ya, saya juga perlu menjaga kesehatan mental dan kesehatan fisik untuk tidak terus menunggu dalam ketidakjelasan. Ya, mungkin sebenarnya sudah jelas ya, hanya saja saya yang tidak bisa menerimanya selama ini. Tentu saya tidak seperti itu lagi sekarang. Ada atau tidak adanya kamu, saya berhak untuk bahagia. Dan saya memilih untuk mengakhirinya setelah sekian lama saya memendamnya. Tentu, saya akan bahagia dengan cara saya. Tak akan ada lagi kirim surat dengan tiba-tiba.... Tak akan ada lagi kirim postcard tiba-tiba. Tak akan ada lagi, tiba-tiba kepoin kamu. Hiduplah dengan tenang dan bahagia! Ketika saya tidak lagi menghubungimu, itu adalah penghormatanku terhadap diriku sendiri. Itulah caraku menghargai diriku. 

Terima kasih sudah singgah!

Sudahlah ya, sedih-sedihnya karena hal-hal yang nggak begitu penting. Besok topiknya sudah nggak cinta-cintaan lagi, karena lama-lama menguras energi juga. Dan, saya perlu memikirkan hal lain yang lebih berfaedah. Adios!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar