Rabu, 17 April 2024

#19 Usrok Sakit

Usrok sakit. Sudah dua hari dia lemas. Nafsu makannya juga berkurang. Saya mengantar dia ke dokter Klinik Hewan UGM. Antriannya lumayan. Setiap kali ke dokter hewan seperti ini, saya bertemu dengan orang-orang yang memang penyayang binatang. Ada yang di rumahnya memiliki 14 kucing. Ada yang menolong kucing jalanan yang ketabrak motor. Ada juga yang rescue kucing tetangga yang tidak terawat.

Kebanyakan orang-orang yang datang ke klinik, menganggap hewan kesayangannya seperti anaknya, keluarganya. Seperti salah satunya saya. Saya menamai diri saya sebagai ibuk dari 3 anak bulu, Kuro, Oyen, Usrok. Tiap kali saya berbicara dengan mereka, saya memanggil diri saya dengan sebutan ibuk. Begitu pula saya memanggil mereka dengan sebutan anak-anak ibuk. Kalau di kosan, kamar ibuk sebagai warteg karena mereka akan minta makan sama ibuk. Lalu, kamar mitace sebagai penginapan, karena tempat mereka tidur. Kamar Kak Ichi dan Kak Bila sebagai taman bermain, karena mereka kalau bermain selalu ke sana. Semua sudah ada porsinya masing-masing. Bagi-bagi tugas. :D

Setelah diperiksa, Usrok ditemukan kutu yang bersarang di telinganya, lalu gusinya kemerahan. Kata dokter, pencernaan semua baik-baik saja. Jadi, dia pulang dengan membawa 4 obat. Obat pertama penambah nafsu makan berupa cairan berwarna kuning mirip vitamin cair, sekali sehari setelah makan sebanyak 1 cc. Obar kedua, vitamin bentuk tablet, sekali sehari setelah makan. Obat ketiga, obat tetes telinga, dua kali sehari masing-masing 2 tetes tiap telinga. Lalu, obat keempat adalah obat oles gusi, aromanya mirip obat pati roso yang buat cabut gigi, dua kali sehari sampai gusinya tidak kemerahan lagi.

Alhamdulillah, sekali minum obat, Usrok bertambah nafsu makannya dan ibu senang melihatnya. Sebagai seorang ibuk, tentu saya sangat khawatir kalau anak-anak sedang sakit. Begini yak jadi seorang ibu itu. Semoga sehat-sehat semua yaa anak-anak ibuk! Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar