Minggu, 01 Juni 2014

A Short Story


Beberapa hari yang lalu, kudengar kabar pernikahan seseorang itu. Dia telah memilih sosok yang cocok untuk menjadi pasangannya. Dan aku hanya bisa menatapnya. benar-benar menatapnya.
Kepedihan ini belum juga reda. Cintaku yang lama telah sedikit demi sedikit luluh dan habis tak tersisa. Kau seharusnya tak pernah kukenal. Akan ada luka dalam hati ini.
Lantas, beberapa jam yang lalu, seseorang mengatakan padaku bahwa dia menyayangi seseorang. Seseorang yang sama. Benar-benar sama. Kupikir dia begitu bahagia. Dan lagi-lagi aku terluka pada hal yang sama. Kau tahu? Aku tak akan pernah ingin kembali ke masa lalu. Pahit!
Kau seharusnya tahu!!! Aku juga menyukai hal yang sama. Mungkin dia memang terlalu baik pada semua orang. Kau terlalu baik!!!
Aku tak mau mengambil keputusan pahit lagi: aku sayang kamu? Tidak! Aku tak pernah menyukai orang-orang yang hanya memberi harapan palsu pada setiap perempuan.
Aku ini perempuan kokoh! Hatiku tangguh! Aku hanya menunggu seseorang yang memang benar-benar tulus menerima apa adanya!
Pasti seseorang juga merasakan hal yang sama: patah hati. Dan aku tak mau melukai hati siapapun. Lebih baik aku mundur diam-diam, daripada maju dan ada yang terluka. Kupikir Tuhan sayang padaku. Dia tahu mana jodoh yang tepat untukku.
Hanya butuh keprofesionalan yang tinggi dan aku akan mengerti semua yang terjadi. Aku benar-benar tak tahu arah sekarang.
Aku akan menyibukkan diri pada pasar, cakwe, dan mimpi-mimpiku!
Cukup sudah aku harus terluka!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar