Minggu, 01 Juni 2014

Too Long Journey

Semester akhir adalah puncak kesetressan mahasiswa. Ya, benar kata orang-orang. Rasa bosan dan muak pun menyelimuti diri mahasiswa. Atau hanya perasaanku saja? Ya ya ya, hari ini aku ingin cerita banyak hal tentang semester akhir. >.<

Semester delapan ini sangat puncak kesetressan aku sebelum aku memutuskan untuk lulus tahun depan saja.

Bayangkan saja, tidur nggak nyenyak, makan nggak enak. Kalau aku terus-terusin bisa-bisa aku jadi stress. ya akhirnya aku memutuskan untuk memberi kelonggaran pada diriku.
Well, aku ingin bicara tentang sistem di kampusku. Jujur, sistem sekarang semakin amburadul. Ya gimana nggak? Menyiksa mahasiswa. Orang yang dulu membuat aku nyaman dan memiliki rasa kepemilikan, kekeluargaan, serta satu kesatuan pun satu demi satu pergi. Pasti ada yang salah pada sistem!

Jujur, aku merasa nggak nyaman dengan nama baru yang ini. Nama baru yang malah membuat saya semakin membencinya. Rasa sayang dan nyamanku semakin terkikis oleh sistem dan lingkungan yang mungkin 'amburadul'. Aku sudah tak nyaman.

Semester 8 ini aku harus melakukan SEP ke sekolah selama 2 bualan dan itu beban berat buatku. Ditambah lagi masih mikir skripsi yang mungkin DP nggak kompeten. Sorry to say... Ini sudah puncak kejenuhanku. Ya, bukan salahnya DP sih, ini salah aku! Aku nggak mengisi angket yang dikirim ASO. Jadinya ya aku sebagai salah satu yang dilempar-lempar. Ya mungkin memang itu adalah perjalanan hidupku.

Bimbingan terakhir, aku harus ganti dan ubah semua Bab. Dari latar belakang hingga semuanya. Ahhh, aku sudah berusaha di minggu akhir bulan Mei, tapi akhirnya aku tumbang juga. Tak bisa kalau begini terus, menyiksa diri. Aku juga nggak pede sama penelitianku. Basic aku kurang kuat untuk urusan ini. Ahhh, menyiksa yaa, yaaa sangat menyiksa. Terus, ditambah lagi harus KKN dua bulan. Itu bikin stress juga. Bete bete bangettt.

Tingkat kesetresan meningkat. Untung saja nggak ada kisah suicide. Hoho aku masih sadar dan masih sayang keluarga. >.<

Well, mungkin aku jadi salah satu mahasiswa yang mungkin perlu kenyamanan dan perlu perhatian khusus. Ya bagaimana? Aku punya PA kayak nggak punya PA. Ya, mungkin aku sudah terlanjur males dan kecewa sama kesukjektifan dia dalam menilai. Parah ya? Sangat parah. Ya, aku nggak ada lagi sih dosen yang deket-deketnya sama aku. Mungkin rasa nyaman itu sudah sirna. Kampus yang dulu mengayomi, kini jadi memusuhi. I don't like it!

Ya gitu dulu deh. Aku cerita. Well, aku lebih sayang SSE daripada nama baru itu. >.<

Miss Ibu Paulina Panen. :'( Miss surat cinta Ibu Rini Tampi yang memberi semangat. >.<

Tidak ada komentar:

Posting Komentar