#JUSTWRITE
My Dreams in My Life #JustWrite
Sabtu, 20 April 2024
#22 Fokus dan Semua Akan Terlewati
Jumat, 19 April 2024
#21 Teman Baik Adalah Rezeki
Kamis, 18 April 2024
#20 Mari Bermimpi Kembali
Rabu, 17 April 2024
#19 Usrok Sakit
Selasa, 16 April 2024
#18 Memulai Hal Baru
Senin, 15 April 2024
#17 Emotional Release
Minggu, 14 April 2024
#16 Ayo Piknik Bareng
Sabtu, 13 April 2024
#15 Teman yang Moody-an
Jumat, 12 April 2024
#14 Malioboro di Musim Lebaran
Kamis, 11 April 2024
#13 Lebaran Kedua
Rabu, 10 April 2024
#12 Lebaran
Selasa, 09 April 2024
#11 Beberes Kosan
Hari terakhir puasa, saya tidak puasa. Saya melewatkan sahur. Biasanya walau nggak sahur pun saya tetap puasa. Entah kenapa, hari terakhir ini saya memang berniat untuk tidak puasa. Entahlah....
Pagi ini, Mitace dan saya memutuskan untuk bongkar-bongkar kos. Maklum, tinggal bareng banyak orang tentunya tidak bisa menyesuaikan standar hidup masing-masing. Jadi banyak hal yang perlu dimaklumi. Seperti saya pun, kadang saya juga tidak rajin atau rapi setiap hari. Ada kalanya, kamar saya super bersih, ngepel sehari dua kali, tapi juga ada kalanya, kamar berantakan sesuai mood. :D It is normal.
Bersih-bersih kosan setahun sekali adalah kegiatan yang rumit. Kenapa rumit? Karena memperbaiki dan menata ulang barang-barang yang setahun tidak dibereskan tentunya menyita waktu dan tenaga. Seharian hanya beres-beres kosan. Dari printilan dapur hingga semua ruangan, kami bersihkan. Kegiatan setahun yang dirapel hanya sehari, pastinya melelahkan. Banyak barang yang ternyata jarang kami gunakan atau bahkan tidak bisa digunakan lagi tapi masih tetap disimpan. Macem pengepul barang-barang ini. Mitace dan saya pun geleng-geleng melihat ketidakrajinan kami dalam mengatur barang-barang. Setiap barang yang tidak terpakai dan masih layak, kami jadikan satu dan disimpan saja sebagai barang kosan. Lalu, barang-barang yang sudah tidak penting dan tidak layak, kami pilah untuk disetorkan ke pembeli barang bekas.
Ya, kosan kami sebenarnya mengikuti aturan pilah sampah. Sampah plastik, kertas, dan kerasan/botol-botol bekas. Ini hal baru yang saya pelajari semenjak tinggal di kos ini. Kegiatan pilah sampah pun menjadi agenda rutin kami penghuni kos. Sampah-sampah pilahan tadi kalau sudah terkumpul banyak, kami jual ke Rapel. Biasanya kami mendapat sekitar 8-20ribu rupiah. Tidak banyak memang, tapi minimal kami ikut serta dalam mengurangi sampah yang dibuang ke TPA. Ditambah lagi kondisi TPA Piyungan yang makin menggunung sampahnya dan buka tutup karena overload.
Sampai-sampai ya saat saya berada di tempat lain, jadi otomatis milah sampah. Kayak misalnya, saya berkunjung ke Jakarta, saya langsung memisahkan sampah organik dan anorganik. Lalu teman saya akan bilang, "Taruh saja, sampah di sini tidak dipilah, pasti kamu bingung kan?" Tentu saja, kebiasaan selama di kos, pilah sampah membuat saya lebih peduli dengan lingkungan, walaupun masih pelan-pelan berproses.
Senin, 08 April 2024
#10 Kembali ke Jogja
Semalam saya tidak jadi pulang karena mendung. Saya mengabari Mitace kalau saya pulang hari ini dan nitip anak-anak. Hari ini saya sengaja tidak produktif. Istirahat sehari untuk tidak ngapa-ngapain. Saya memilih tidur di depan TV karena tidak ingin mengganggu tidur Woro. Akses pintu sering membuat Woro terbangun karena saya lewat keluar masuk kamar. Entah kenapa, badan saya terasa sakit semua sewaktu bangun tidur. Sepertinya karena posisi tubuh yang tidak pas saat tidur.
Saya pulang dari rumah Woro sekitar jam 3 sore karena ingin membeli singkong goreng. Sesederhana itu keinginanku. Sampai Jogja sekitar jam 5 an. Lanjut buka puasa sama bumbu urap dan sayuran yang masih ada di kulkas. Ketemu lagi sama anak-anak, sudah kangen sama mereka padahal baru 3 hari 2 malam saya tinggal. Mereka menyambut emaknya dengan penuh antusias karena minta makan. :D
Saatnya recharge energy!
Minggu, 07 April 2024
#9 Buka Bersama
Buka bersama Ramadan tahun ini, saya hanya punya dua agenda bukber. Pertama, bukber bareng anak-anak kelas 5 dan yang kedua, bukber bareng keluarga Woro. Nah, bagian yang ingin saya ceritakan adalah bukber yang kedua.
Hari ini adalah hari kedua saya di Klaten. Woro bilang kalau agenda hari ini adalah bukber dan masak-masak. Saya bangun sahur bareng Mbak Sum, dimasakin telur dadar, enak banget rasanya. Terus, setelah sahur kok ya saya tidak bisa tidur lagi. Alhasil, saya pun hanya duduk-duduk di depan TV, terus sholat, meditasi sebentar, lanjut nunggu matahari terbit. Cuacanya dingin banget, teruslah entah di menit berapa saya ketiduran. Bangun-bangun udah terbit mataharinya. Rencana awal mau yoga, tapi kedinginan, alhasil hanya sebentar, gak full.
Lalu, Woro bangun, kami nongkrong-nongkrong di teras depan. Nggak jadi juga ternyata lihat Merapinya. :D Hanya sebatas wacana. Mau ngerjain thesis tapi nggak ada sinyal. Sebenarnya, kondisi tanpa sinyal itu bisa membuat saya lebih banyak berefleksi, menikmati hari, dan hidup menyenangkan sih. :D
Lalu, lanjut rencanain mau masak apa. Mbak Sumi sudah siap sedia masak daging sapi, mau dibuat gule. Saya kepikiran, kalau saya makan daging saja, nanti bisa-bisa kolesterol. Maklum, mantan penyitas kolesterol. Terus, entah kenapa kepikiran bikin urap. Kata Woro, kelapa muda tinggal petik di kebun sekalian mau ambil kelapa untuk bikin es buah. Wah, menarik!
Saya dan Woro pun pergi ke pasar nyari buah dan sayuran. Beberapa buah sudah dibelikan ibu sepulang dari pasar. Tinggal nyari sayuran sama buah naga, dan beberapa titipan saudara-saudara Woro. Pergilah kami ke pasar. Saya beli sawi putih, cabai, wortel, tauge. Woro nyari buah naga nggak ketemu. Waktu lewat penjual jus, ada buah naga, lalu saya bilang ke Woro, "Wo, itu ada buah naga, kita beli aja di sana, beli jus buah naga tapi gak usah diblender." Woro langsung menentang ide saya, yang waktu itu saya rasa fine-fine saja kalau beli buah di sana. Toh, hak banyak yang dibutuhin kan, buat syarat saja. Tapi Woro tetap tidak setuju. Ya sudah.... Teruslah kami tetap mencari buah naga. Mampir toko dulu buat belanja es krim. Sepulang dari toko pun masih nyari buah naga. hahaha. Saya bilang ke Woro kalau semakin kita fokus nyari sesuatu, mata kita akan semakin jeli nemuinnya. Kayak ini nih, buah naga. Dannn, beneran lho, kami nemuin buah naga walaupun cuma setengah di penjual buah. Itu pun buah naganya udah dikupas dan satu-satunya buah naga yang dijual. Langsung ambil. Misi tercapai. Kami pulang dan tidak penasaran lagi.
Sesampai di rumah, saya mulai membuat urap, Woro membuat es buah. Kata Woro es buah di rumahnya dibuat dari air kelapa tanpa campuran air. Di pikiran saya, kelapa yang dimaksud adalah kelapa kuning, lha, ternyata beneran kelapa hijau. Mantap kali ini hidup di desa, segalanya ada, tinggal petik.
Masakan semuanya matang tepat waktu. Menu berbuka kali ini, nasi, gule sapi, urap, sambel belut, tempe goreng, pisang goreng, pete, dan es buah. Tentu saya makan urap dulu sebelum nasi dan gule. Alhamdulillah, semua terlihat bahagia, makan bersama dengan lahapnya.
Sabtu, 06 April 2024
#8 Pergi ke Klaten
Jumat, 05 April 2024
#7 Belajar R Code dan Banyak-Banyak Bersyukur
Hari ini Fitri mengajak belajar bareng tentang R code. Saya pernah belajar ini tapi tidak lanjut karena lelah dengan coding yang kadang error. Tapi sewaktu Fitri mengajak belajar bersama, saya langsung mengiyakan. Rencana awal siang jam 12 siang, tapi Fitri mengabari kalau dia masih ngantuk jam 6 pagi di kotanya. Memang sudah jalannya ya! Rencana bukber dengan Romo dan Tace juga gak jadi karena Romo ada acara pimpin misa. Ya, lalu saya bilang ke Fitri, nanti kalau mau belajar, saya bisa karena gak jadi bukber. :') Fitri mengiyakan. Saya bilang ke Fitri kalau mau ngepel kos dulu dan beres-beres.
Sebenarnya, saya tidak rajin-rajin amat bersih-bersih. Kalau mood lagi bagus, biasanya saya sangat detail untuk beberes, ngepel bisa sehari dua kali. Itu kalau mood bagus ya! Kalau mood lagi nggak bagus ya, cuma bisa memandangi lantai yang kotor banget tapi nggak ada yang bersih-bersih. Tamatlah!
Sebenarnya, ini yang saya pelajari. Suasana ruangan itu ngaruh banget ke kondisi mood. Kalau bersih dan rapi, mood pun jadi bahagia, enak dilihatnya. Kalau lagi berantakan banget, sudah dipastikan, mood akan memburuh dan tingkat kemalasan akan nambah buruk. Biasanya kalau sudah seperti ini, saya harus segera memperbaiki. Mulai dari luangkan waktu untuk beberes semua hal. Nata kamar, ngepel seluruh area kos dari kamar, ruang tamu, dapur, bersih-bersih kamar mandi, tempat laundry, juga taman atas. Semua saya bersihkan. Bisa tuh seharian bersih-bersih. :))
Saya sering cerita ke Fitri, kalau saya lagi bad mood, saya lebih baik bersih-bersih karena ternyata itu bisa jadi stress release untuk saya. Dan beneran, mood jadi bagus dan happy. Terus, saya juga jadi lebih banyak gerak. Selain itu, olahraga juga membuat mental lebih baik. Minimal yoga untuk membuat badan lebih segar, terlebih lagi, yoga di waktu subuh.
Hari ini, saya bersyukur diberi kesempatan untuk belajar bareng Fitri. Saya bersyukur bisa membuat salad sendiri dengan dressing wijen sangrai yang enak. Saya bersyukur, saya bisa menyelesaikan beberapa tulisan di blog ini. Ya, walaupun, saya masih belajar untuk move on yang nggak kelar-kelar. Tapi saya yakin, semua akan selesai tepat pada waktunya. Saya bersyukur diberi waktu lebih untuk bermeditasi dan mengenal diri sendiri. Siapa lagi yang mencintai diri kita sendiri to? Kalau bukan diri kita sendiri! Aku bersyukur, anak-anak juga sehat-sehat, walaupun Oyen masih pilek, tapi dia tetap bahagia dan mau berjuang untuk bertahan hidup. Saya bersyukur bisa mengalahkan ego sendiri untuk menyapa Ria saat dia pulang. Saya juga bersyukur, saya bisa tidur lebih awal dan bangun tidur lebih fresh. Terima kasih Tuhan atas syukur dan berkah-Mu hari ini. Terima kasih! Semoga semua makhluk berbahagia!
Kamis, 04 April 2024
#6 Hari Terakhir Sebelum Liburan
Hari terakhir sebelum liburan, kami punya agenda membahas riset salah satu teman kecil di kelas. Risetnya tentang Candi Gedongsongo.
Pagi itu saya datang mepet jam masuk karena mengantar Tace terlebih dahulu ke fotokopian. Sampai di sekolah, saya langsung persiapan untuk agenda pagi itu. Kelas pindah ke ruangan kelas 6 karena kami butuh screen dan proyektor untuk nonton bareng.
Saya disambut oleh teman-teman kecil dengan berbagai cerita paginya. Ada yang bercerita tentang jadwal piket yang belum ada temannya, ada yang cerita kalau oleh-oleh mencatat provinsi di Indonesia, bahkan ada yang menggambar peta Indonesia dengan bagusnya. Saya sungguh menikmatinya. Hariku bahagia bukan? Tentu!
Kami memulai kegiatan kelas dengan berdoa, "Tuhanku, terima kasih atas pagi yang cerah ini, berkati kegiatan kami hari ini. Aamiin." Saya butuh satu semester untuk mengingat doa pagi, doa makan, doa pulang. :'') Kelas dibuka dengan laporan masing-masing anak atas tugasnya. Kami membahas 38 provinsi di Indonesia, pulau-pulau di Indonesia, lokasi Sabang dan Merauke, juga kota-kota yang pernah kami kunjungi. Saya bercerita kalau saya pernah ke NTT dan NTB, pengalaman naik kapal 4 hari 3 malam, nonton bioskop di kapal, dan keajaiban-keajaiban yang saya dapatkan selama perjalanan. Semoga teman-teman kecil ini juga dapat kesempatan untuk menjelajah dunia lebih jauh lagi ya! Aamiin.
Saya jadi teringat salah satu kawan saya dari Malaysia. Hampir tiap kali dia liburan selalu diisi dengan keliling dunia. Saya senang melihat postingan-postingan telegramnya penuh dengan trip ke berbagai belahan dunia. Dia cerita kalau dia baru saja liburan di Hawaii. Dia mengirimi saya cuplikan video di pantai. Cuacanya bagus katanya. Saya senang mendengarkan cerita-cerita perjalanannya. Semoga di lain kesempatan, dia bisa datang ke Jogja dan mengunjungi sekolah tempat saya belajar ini. Aamiin.
Kegiatan selanjutnya adalah nonton youtube tentang Candi Gedongsongo. Candi ini berada di kawasan Ungaran, Jawa Tengah. Saya sendiri belum pernah ke sana, tapi melihat videonya, di sana tempatnya sepertinya menarik. Makin ke sini, saya makin menyukai sejarah. Kalau dulu saat sekolah, saya tidak suka sejarah karena harus menghafal, Padahal belajar sejarah tidak hanya menghafal lho, dengan kita berkunjung ke tempat-tempat bersejarah, kita bisa belajar banyak di sana. Dan saya bersyukur, saya bisa belajar di salah satu sekolah nonformal di Jogja ini. Terima kasih Tuhan.
Kelas dilanjutkan menonton Avatar di netflix. Teman-teman kecil semangat menontonnya. Saya juga senang melihat mereka tumbuh menjadi pribadi masing-masing dengan keunikannya sendiri-sendiri.
Jam 12 tiba, kami menutup kelas dengan berdoa, "Tuhanku terima kasih kami sudah bermain dan belajar, kami akan pulang, berkatilah...." Aamiin. Tiba-tiba ada yang punya usulan, sebelum kami pulang, mari bersalam-salaman. Kami berbaris memutar, bersalam-salaman dan bermaaf-maafan. Selamat lebaran dan berkumpul dengan keluarga!
Rabu, 03 April 2024
#5 Saya Pamit!
Selasa, 02 April 2024
#4 Coba Pikirkan Diri Sendiri!
Masa-masa move on memanglah cukup menyita waktu dan energi. Tapi ya... dinikmati saja prosesnya. Tetap semangat dan fokus pada diri sendiri. Ya, walaupun masih suka penasaran dan buka-buka WA lagi, baca-baca chat-annya lagi, buka-buka notes tentang dia, baca-baca surat buat dia, baca-baca diary tentang dia, ya, semua itu proses yang harus dijalani dan dilewati. Ya, kadang sadar, kenapa saya memikirkan seseorang yang bahkan kita tak pernah tahu mereka juga memikirkan kita atau enggak? Lelah ya! Ya, itu pasti. Makanya, kita harus segera move on. Minimal biar nggak menyakiti diri sendiri dalam waktu lebih lama lagi.
Lihat deh hari ini! Kamu bangun tidur dengan pusing kepala. Mau yoga malah nggak bisa kan? Terus tesis udah sampai mana? Stuck di bab 2? Ya, gimana ya... kamu fokusnya terbelah berkeping-keping. Emang kamu nggak capek? Capek kan! Ayok, bisa yok! Pelan-pelan aja nggak papa, asal konsisten! Semangat untuk diri sendiri! Love youuu!
Jadi gimana? Masih galau-galau lagi? Udah umur segini, masak mau cinta-cintaan kayak zaman SMA sih? Ayo ubah mindset! Terlebih saat ini kalau memang mau membangun hidup masa depan, harus fokus ke diri sendiri! Semoga seluruh makhluk berbahagia! Aamiin.
Senin, 01 April 2024
#3 Mari Bersyukur!
Saya memulai hari dengan beberapa aktivitas walaupun jadwal tidur saya masih perlu diperbaiki. Sebelum tidur hari sebelumnya, saya menuliskan rasa syukur saya di buku. Kira-kira ada 9 poin yang saya syukuri. Saya juga mengirimkan ucapan terima kasih kepada orang-orang yang menjadi support system saya dalam beberapa hari ini. Hal kecil apa pun saya tulis. Selain itu juga emosi yang muncul juga saya tulis, kata-kata yang ingin saya ucapkan ke orang yang telah membuat saya sedih pun juga. Pokoknya semua saya tulis, apa pun yang ada di otak dan saya rasakan. Untuk memperbaiki diri!
Kata guru, manusia hidup di dunia ini membawa segala karma baik buruk dari leluhur berupa DNA. Jadi kalau ingin memutus karma buruk, harus ada yang menyadari dan mengubahnya dalam silsilah keluarga itu. Dan puji Tuhan, tahun ini saya dipertemukan dengan beberapa guru yang meneduhkan dan membawa kebaikan untuk perjalanan hidup saya. Terima kasih Guru!
Saya sempat diskusi dengan Fitri, sepertinya saya memang perlu hal-hal baru untuk dilakukan. Salah satunya dengan menulis blog lagi. Saking lamanya nggak nulis, saya jadi stuck tiap mau mengerjakan tesis. Astagaaa! Perlu diwaspadai beneran. Belum terlambat untuk memulai lagi. Semoga bisa tetap konsisten. Karena konsisten sangat dibutuhkan untuk keberlanjutan. Semangat!
Pagi ini, saya sahur lebih awal, lalu mencoba untuk produktif memulai hari ini dengan meditasi. Selesai meditasi, kasih makan anak-anak, tapi cuma ada Oyen. Lalu, subuh-subuh saya yoga, ternyata yoga di waktu subuh membuat perasaan senang. Mungkin karena hawa subuh itu memang energinya kuat ya. Yoganya nggak lama sekitar 30 menit, tapi lumayan membuat keringat. Badan jadi lebih segar. Lalu, kasih makan Oyen lagi karena dia sepertinya masa pemulihan dari sakit jadi dikit-dikit lapar. Cepet sembuh ya anak ibuk! Terus saya beres-beres kamar dan mandi. Mulai menyambut hari dengan senyuman tercantik sambil ngaca. Ternyata rambutku sudah mulai panjang lagi dan tambah cantik! So happy kalau lagi ngaca. Saya jadi ingat, dulu Nafis pernah tanya ke saya, hal apa yang kamu sukai di diri kamu? Saya nggak bisa jawab karena memang dulu saya tidak suka ngaca. Tapi sekarang saya bisa jawab Fis! Melihat rambut saya, sangat bahagia! Saya cantik!
Hari ini saya menulis lagi di blog. Memang ya, kalau berteman itu energi positifnya nular. Ya kayak energi positifnya Fitri yang nulis tiap hari, nular ke saya! Terima kasih Fitri! Semoga hari ini berkelimpahan keberuntungan, kebahagiaan, keharmonisan dan kedamaian hati. Begitu pula semoga keberuntunganku, kebahagiaanku, keharmonisanku dan kedamaianku berbagi ke seluruh makhluk di alam semesta. Mari bersyukur!
Minggu, 31 Maret 2024
#2 Perihal Mencintai Diri Sendiri
Hari ini saya berefleksi bahwa semingguan kemarin saya merasa tidak waras. Saya kehilangan self-love yang beberapa bulan terakhir ini saya pelajari. Ya, belajar untuk mencintai diri sendiri memang tidak dapat secepat itu. Bagaimana bisa saya mencintai orang lain, saya menyayangi orang lain melebihi saya mencintai diri sendiri? Itu yang masih terjadi.
Seseorang datang lagi dan saya terlalu excited yang pada akhirnya saya melampaui batasan yang telah saya buat sebelumnya. Perasaan yang menggebu-gebu mungkin lebih tepatnya. Saya terlewat mengontrol itu. Dan pada akhirnya, saya dipenuhi dengan ekspektasi dan asumsi yang dibuat oleh pikiran sendiri. Ketika ekspektasi itu tak sesuai dengan harapan, saya terluka. Mau sampai kapan? Saya masih belajar.
Satu hal yang saya pelajari hari ini, yaitu tentang cinta terhadap diri sendiri dan orang lain. Kenapa ya saya dengan mudahnya mengatakan saya sayang dengan kamu? untuk orang lain, daripada kepada diri sendiri! Itu yang saya garis bawahi lagi. Lalu pertanyaan kenapa dan kenapa muncul memenuhi pikiran. Ada satu titik saya sadar, pertanyaannya perlu diubah menjadi "Apa yang bisa saya lakukan untuk mencintai diri sendiri?" Ya, pertanyaan itu lebih cocok untuk dipertanyakan. Pertanyaan kenapa selalu muncul untuk sebuah alasan, sedangkan pertanyaan apa untuk hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki. Saya rasa begitu.
Well, saya perlu sebuah komitmen untuk hal ini. Mari bangun pagi dengan mencintai diri sendiri! Mari membicarakan kebutuhan diri sendiri! Mari berkomitmen untuk menjadi lebih baik. Kalau kata Guru, amati rasa yang muncul, perasaan-perasaan yang pernah ada, perasaan dicintai, tapi hanya amati saja, rasakan! Fokus ke pernapasan, amati respon tubuh dan cukup diamati, tanpa bereaksi. Olahraga yang cukup, istirahat yang cukup, perbaiki pola makan dan pola hidup, fokus ke diri sendiri. Peluk erat tubuh sendiri. Komitmen untuk mengulang meditasi rutin. Gunakan waktu untuk memasak makanan yang real food. Lalu, hargai orang-orang atau sesuatu yang datang dan lepaskan sesuatu yang ingin pergi.
Satu hal lagi yang ingin saya ceritakan di sini tentang dua hari lalu. Perasaan sedih saya membuat saya bahkan abai dengan keberadaan kucing-kucing saya, yang selama ini di saat saya di energi rendah maupun tinggi, mereka selalu hadir untuk saya. Bahkan di saat energi saya di level kecewa kemarin, Oyen selalu hadir di dekat saya, kemana pun saya pergi, dia ikut dan sepertinya dia tahu bahwa saya pun butuh dukungan. Sungguh sangat sweet buat Oyen, anak manis! Dan itu beneran lho! Saya sampai heran, tapi saya tidak berpikir sejauh sekarang karena saat itu di pikiran saya hanya orang lain yang mungkin tidak pernah memikirkan saya sedikit pun. Ya, begitulah, ketika rasa sayang ke orang lain terlalu besar sampai-sampai lupa kalau diri ini juga perlu disayang. Mari hargai orang-orang yang datang dan lepaskan orang-orang yang memang ingin pergi. Mari merdekakan diri sendiri untuk kemerdekaan yang bahagia! Yok, pasti bisa!
Sepertinya berhubungan dengan sebuah percakapan guru dan muridnya yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Pwe Hui, seperti ini:
"Guru, aku selalu khawatir bahwa aku telah menyakiti orang lain. Apa yang harus aku lakukan?"
"Aii... Sebenarnya, orang yang paling banyak kamu salahkan selama ini, adalah diri kamu sendiri. Mengalah untuk satu hal, memperhatikan hal lain. Namun justru hanya mengorbankan dirimu sendiri. Kemudian, kamu menjadi seseorang yang mudah marah, tidak stabil secara emosional. Kamu menekan emosimu, kehilangan kepribadian, hanya tersisa kelelahan dan kesepian. Jadi, cintai dirimu terlebih dahulu sebelum mencintai orang lain. Bagaimana cara kamu mencintai dirimu sendiri adalah mengajari orang lain bagaimana cara mencintaimu."
Saya setuju pernyataan itu, terutama pengingat untuk saya yang selama ini selalu mementingkan orang lain daripada diri sendiri. Masih belajar pelan-pelan untuk memahami diri sendiri. Semangat untuk diri sendiri!
Sabtu, 30 Maret 2024
#1 Nikmati Prosesnya
Setiap orang berproses untuk menjadi lebih baik versi diri masing-masing. Dan setiap orang atau sesuatu yang datang ke hidup kita pasti ada alasannya. Tuhan mengirimnya agar kita belajar sesuatu. Ya, sesuatu yang kadang prosesnya membuat kita seperti ingin menyerah, tapi harus dijalani. Oh, jangan menggunakan kata "harus", kau akan terbebani, begitu kata kawan baik saya. Pernyataan sebelumnya saya ralat ya, sesuatu yang kadang prosesnya membuat kita seperti ingin menyerah, tapi mari nikmati perjalanan prosesnya. Nah! Lebih baik.
Di dunia ini ada hal-hal yang bisa kita kontrol dan hal-hal yang tidak bisa kita kontrol. Hak orang lain untuk membalas pesan WA kita? Di luar kontrol kita. Membalas cinta kita? Bukan kontrol kita. Respon orang lain? Bukan kontrol kita. Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk selalu seperti yang kita harapkan. Maka kita perlu mengontrol hal-hal yang bisa kita kontrol saja. Fokus ke diri sendiri. Begitu pula dengan perasaan atau emosi-emosi kita. Emosi yang datang pun kita yang bisa kontrol. Begitu pula bahagia.
Saya pernah bertanya kepada dosen filsafat saya, tentang bahagia. Kesimpulan yang saya dapat adalah sebenarnya bahagia itu adalah pilihan. Di saat kita mendapatkan masalah atau hal-hal baik maupun buruk dalam hidup, kita bisa memilih emosi apa yang akan muncul. Kita marah karena tubuh kita mengizinkan. Kita sedih karena tubuh memperbolehkan perasaan itu. Kalau bisa memilih kenapa kita tidak memilih untuk bahagia? Hal yang perlu kita lakukan adalah mengidentifikasi perasaan yang muncul dan menyadarinya. Walaupun kenyataannya, kadang saya pun masih belajar untuk mengidentifikasi perasaan-perasaan yang muncul dan memilih untuk bahagia.
Kejadian semingguan ini membuat saya berefleksi bahwa kita perlu beraksi, bukan bereaksi. Seseorang datang tiba-tiba dan menghilang tanpa kabar mempengaruhi pikiran saya seminggu ini. Hampir saja saya menjadi tidak waras karena harus release selama dua hari dengan sebuah penderitaan yang seharusnya bisa saya tangani di awal. Memang ya, menunggu, membuat ekspektasi, memberi kesempatan orang lama untuk datang kembali di saat hati sedang move on itu membuat penderitaan. Padahal saya bisa dari awal memilih tidak mengizinkannya untuk datang kembali. Ya, kalau lurus-lurus saja, tentu tidak akan membuat kita belajar. Ya kan?
Pada akhirnya, saya belajar untuk berproses kembali. Ya ini jalannya, saya memang perlu menikmati prosesnya walaupun pelan-pelan. Terima kasih ya seseorang di sana sudah datang kembali dan memberi pelajaran untukku. Terima kasih sudah membuat saya menunggu lama dan lain kali saya tidak perlu menunggumu lagi! Bahagia untuk diriku! Damai untuk seluruh alam.
Selasa, 05 Desember 2023
Terima Kasih untuk Diri Sendiri
Minggu, 28 Mei 2023
Belajar Lagi!
Beberapa minggu belakangan ini, saya belajar untuk melepaskan kepergian orang-orang yang memang ingin pergi dari kehidupan saya. Saya belajar untuk tidak egois dalam hidup. Saya belajar untuk memikirkan tentang saya, bukan tentang dia/mereka lagi. Selama ini saya sangat egois terhadap diri sendiri karena selalu mempedulikan orang lain, selalu harus ada untuk orang lain, selalu ingin membahagiakan orang lain, tapi saya lupa untuk membahagiakan diri sendiri. Bahkan saya melewatkan mengenali diri sendiri, apa yang saya suka, apa yang saya inginkan, apa yang saya impikan, apa yang selalu saya cita-citakan, bahkan hal kecil apa yang membuat saya tersenyum tiap harinya? Saya selalu sulit menjawabnya. Ini bukan tentang dia/mereka, tapi diri sendiri! Dan saya melewatkan momen mencintai diri sendiri.
Beberapa minggu belakangan ini, saya seperti kehilangan sesuatu. Saya berada di titik mempertanyakan kembali makna Tuhan dalam hidup. Siapa Tuhan itu? Mengapa saya harus sholat? Mengapa saya memeluk Islam? Bahkan rasa sebagai muslim dari lahir itu mulai saya pertanyakan lagi. Saya merasa ini adalah fase yang pernah terjadi pada teman-teman yang lain ketika kami di Jakarta. Mungkin dulu ketika mereka bercerita tentang pencarian tentang Tuhannya, saya selalu penasaran karena saya belum pernah di fase tersebut. Saya tidak pernah menanyakan tentang Tuhan, saya mengikuti hal-hal yang menjadi kewajiban saya sebagai umat muslim yang kenyataannya dari lahir. Dan ketika ada fase yang sama terjadi pada saya, seperti tidak percaya, tetapi kenyataannya terjadi. Saya mengalami pertanyaan-pertanyaan yang belum pernah saya tanyakan sebelumnya mengenai Tuhan.
Beberapa hari yang lalu saya menanyakan pada diri sendiri, sejauh apa saya meyakini keberadaan Allah sebagai Tuhanku? Seperti apa makna dari keberadaan Tuhan itu? Sedekat apa Tuhan hadir dalam setiap doa-doa saya? Apakah sejauh ini saya ibadah dengan khusyuk? Atau hanya ritual yang saya hafal dari kecil? Mengapa orang bisa meyakini apa yang telah diyakininya? Beberapa kali saya berdiskusi dengan kawan tentang keberadaan Tuhan. Saya masih belajar....
Selasa, 28 Februari 2023
Review "Adaptive and Engaging E-learning: Inovasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pendidikan Jarak Jauh”
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=PKFBwheZymY&t=100s
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) menjadi salah satu alternatif untuk pemerataan pendidikan. Tak dipungkiri bahwa saat ini pendidikan masih terkendala berbagai keterbatasan akses dan sarana-prasarana yang belum mendukung sepenuhnya. Seperti contohnya saja, sesuai pidato Prof. Herman pada video tersebut, jumlah perguruan tinggi yang dapat menampung hanya sekitar 50% dari lulusan SMA. Hal ini tentunya menimbulkan masalah bahwa tak semua elemen masyarakat dapat mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Mengapa perlu PJJ? Hal ini dikarenakan PJJ menjadi salah satu alternatif bahwa pendidikan tidak harus tatap muka, tetapi dapat juga secara asinkronus atau waktu dan ruang yang berbeda/tidak berlangsung bersamaan. Alternatif ini tentunya membuka peluang generasi muda Indonesia tetap dapat mengakses pendidikan walaupun akses yang terbatas.
Tentunya, PJJ ini juga perlu berbagai perangkat yang dapat memfasilitasi dengan perkembangan teknologi yang ada. Salah satunya adalah pengembangan e-learning. Dalam pengembangan e-learning sendiri perlu memperhatikan tiga aspek, yaitu 1) desain portal e-learning, 2) desain konten e-learning, 3) desain aktivitas e-learning. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam desain portal e-learning mencakup domain, web hosting, software/LMS yang digunakan, tema, kategori mata pelajaran/mata kuliah, fitur blok atau modul, akses pengguna. Kemudian, hal-hal yang perlu dicermati dalam mendesain konten, yaitu desain instruksional (tujuan, cakupan materi, strategi/metode, media, evaluasi) dan desain sumber belajar (bahan ajar berbasis multimedia, bahan pendukung, link pengayaan). Dalam mendesain aktivitas, kita perlu memperhatikan seperti apa tugas yang akan kita sajikan. Misalnya saja forum diskusi, perkenalan, refleksi atau dalam bentuk tugas essay, tugas offline/online atau juga quiz berupa pilihan ganda, isian singkat, mencocokkan atau dapat juga kita gunakan video conference, chat, survey dan lainnya. Semua aspek tersebut dapat disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.
E-learning sendiri juga perlu inovasi yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi terbaru (adaptive and engaging e-learning). E-learning adaptif diperlukan penyajian materi yang sesuai dengan latar belakang dan karakteristik peserta didik, baik itu pengetahuan dan gaya belajar siswa agar pembelajaran menjadi efektif sesuai dengan tujuannya. Kemudian, engaging e-learning adalah e-learning yang membuat siswa ingin kembali mengunjungi e-learning dengan senang tanpa paksaan. Hal ini tentunya e-learning perlu dirancang sedemikian rupa sehingga meningkatkan keaktifan, ketertarikan, kolaborasi, dan motivasi dalam belajar.
Dengan mengetahui bagaimana PJJ yang dilengkapi dengan inovasi e-learning, tentunya kita sebagai pengembang pembelajaran perlu terus up to date dalam hal-hal baru dan peka terhadap permasalahan di dunia pendidikan saat ini. Mari terus upgrade diri untuk selalu belajar. :)
Selasa, 06 Desember 2022
Ulasan Buku "Multimedia Pembelajaran Interaktif"
Sejak pertama kali mempelajari lebih lanjut tentang teknologi, membuka kesempatan untuk saya mengulik kembali Multimedia Pembelajaran Interaktif atau MPI. Salah satu referensi yang saya baca adalah buku karya Prof. Herman berjudul “Multimedia Pembelajaran Interaktif Konsep dan Pengembangan”. Buku ini membahas seluk-beluk tentang multimedia, prinsip multimedia pembelajaran, multimedia pembelajaran interaktif (MPI), pengembangan MPI, dan evaluasi multimedia. Secara keseluruhan, materi yang ada di dalam buku ini sangat membantu saya untuk mengembangkan multimedia pembelajaran pada pelajaran matematika. Pada Bab Prinsip-prinsip multimedia pembelajaran yang berkaitan dengan Teori Kognitif, seperti yang telah dibahas Clark dan Mayer (2016), buku ini juga mengulas tentang tiga asumsi kognitif, yaitu 1) saluran ganda, 2) kapasitas terbatas, 3) pemrosesan aktif. Selain itu, beberapa prinsip yang perlu diperhatikan ketika kita mengembangkan multimedia pembelajaran, meliputi perlu mengurangi pemrosesan yang tidak relevan atau berkaitan dengan materi yang disampaikan (contiguity, coherence, signaling, dan redundancy), perlu mengelola pemrosesan yang penting dan pokok (segmenting, pre-training, modality), kemudian perlu meningkatkan pemrosesan generatif (multimedia, personalization, interactivity). Penjelasan dalam buku ini diuraikan dengan baik dan disertai gambar serta contoh sederhana sehingga mudah dipahami.
Dalam buku ini, kita juga dapat mempelajari tentang model-model pengembangan MPI, meliputi Model APPED, Model ADDIE, Model Alessi-Trollip, Model Lee, dan Model Borg & Gall, Model Ivers & Barron, yang semuanya dapat kita gunakan untuk penelitian R&D (Research and Development). Kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang Model APPED. Langkah-langkah model ini diuraikan dengan jelas dan runtut. Pertama, analisis dan penelitian awal, kita perlu menganalisis beberapa hal sebagai langkah awal. Kita perlu mengetahui bagaimana karakter peserta didik terlebih dahulu, analisis penggunaan teknologi, materi apa yang akan disampaikan dengan menggunakan MPI, capaian pembelajarannya apa, kemudian apa asesmen yang akan digunakan, MPI yang sudah dimiliki, studi literatur yang digunakan, dan juga analisis biaya yang dibutuhkan untuk produksi. Kedua, perancangan, setelah analisis awal tentunya kita memiliki gambaran MPI apa yang akan kita rancang. Langkah-langkah yang dapat kita lakukan adalah perancangan instruksional, pembuatan flowchart, pembuatan screen design, dan pembuatan storyboard. Ketiga, produksi, hal-hal yang telah kita buat pada langkah kedua akan mempermudah kita dalam langkah produksi. Kemudian, keempat adalah tahap evaluasi. MPI yang telah kita produksi pastinya tidak langsung perfect dan perlu adanya evaluasi secara menyeluruh. Tahap terakhir adalah diseminasi, yaitu sosialisasi MPI kepada pengguna untuk mengetahui efektivitas produk. Dengan tahap-tahap tersebut, tentunya pengembangan produk terkait multimedia pembelajaran dapat lebih terencana dan terlihat alurnya.
Secara keseluruhan, buku ini sangat informatif dan bermanfaat untuk orang-orang awam teknologi seperti saya. Secara konsep dasar buku ini dapat diikuti dengan baik. Namun, menurut saya ada beberapa hal yang perlu ditambahkan, seperti update terkini tentang software-software yang dapat digunakan untuk mengembangkan multimedia pembelajaran. Di buku ini disebutkan Adobe Flash, tetapi menurut saya Adobe Flash saat ini sudah mulai ditinggalkan oleh para creator. Saat ini, ada website-website maupun aplikasi yang lebih mudah digunakan seperti H5P dan Scratch. Selain itu, dapat juga ditambahkan bagaimana cara produk-produk yang kita hasilkan dapat tersambung dengan website-website seperti moodle elearning. Hal ini akan menjadi ilmu tambahan di era sekarang yang serba online. Demikian, hal-hal yang dapat saya sampaikan di refleksi buku bacaan kali ini. :)
Dian Sulistiani (22107251033)
Sumber:
Surjono, H. D. (2017). Multimedia Pembelajaran Interaktif Konsep dan Pengembangan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses pada tanggal 1 September 2022 melalui http://blog.uny.ac.id/hermansurjono/files/2018/02/Multimedia-Pembelajaran-2017-Cetak-smSC.pdf
Sabtu, 09 April 2022
Bahagialah Bu bersama Bapak!
Senin, 24 Mei 2021
Pemakluman Agar Tetap Waras!
Dunia kadang tidak sesuai rencana kita. Keinginan hati A, tapi jalan Tuhan ternyata Z. Sebagai manusia kadang kita mengeluh, kesal, marah sama keadaan yang tidak sama dengan rencana kita. Lalu, kita mulai tak bersyukur dan menganggap Tuhan jahat dengan kita. Padahal semesta sebenarnya telah berjalan dan merencanakan hal baik dari Tuhan untuk kita sebaik-baiknya.
Saya jadi teringat apa kata Fitri tempo hari, sebenarnya semesta ini semuanya saling terhubung. Kita melakukan A, ternyata A itu adalah jalan yang ditakdirkan Tuhan untuk orang lain yang kita temui. Pernah gak sih berpikir kalau pertemuan kita dengan orang lain itu sebenarnya masing-masing kita membawa misi Tuhan. Rencana Tuhan memutuskan perjalanan hidup kita. Dan satu lagi, orang-orang yang satu frekuensi dengan jalan hidup kita itu saling terhubung dan memiliki intersection di sebuah pertemuan dengan kita. Dan kadangkala kita bertanya-tanya kok bisa ya ketemu orang X dan delalahnya orang X ini ada sangkut-pautnya sama hal-hal yang ingin kita tuju. Ya begitulah cara Tuhan menugaskan semesta.
Seperti contohnya, bulan lalu saat Kuro-chan, kucing saya tertabrak motor dan baiknya orang yang nabrak ini bertanggung jawab. Akhirnya kami dipertemukan lagi karena Mbak yang nabrak ini ingin nengokin Kuro pas udah dari rawat inap ke dokter. Dia ingin memastikan Kuro baik-baik saja. Akhirnya kami mengobrol banyak hal. Mulai dari pekerjaan hingga asal kami berada. Saya bilang kalau saya pindah dari Jakarta setelah 10 tahun merantau di sana. Lantas dia bercerita juga kalau dia juga sering ke Jakarta dan menginap di salah satu temannya di daerah Pancoran. Dannn, ternyata dia sering melintasi jalanan Sampoerna University yang tak lain adalah kampus saya. Lalulah kami sedikit demi sedikit ada bahan untuk diperbincangkan. Ditambah lagi, ternyata dia punya tante yang tantenya ini punya usaha membuat sabun organik di dekat kos saya. Tak sampai di situ, ternyata juga suka kucing. Banyak hal-hal yang kadang membuat saya melongo! Oh Tuhan! Sungguhlah indah jalan hidup yang telah Engkau atur untuk saya! Kocaknya lagi, tantenya juga punya usaha burger tempe yang sering saya lihat di postingan-postingan Pasar Wiguna, salah satu pasar di Jogja yang menarik saya untuk kunjungi. Baikkk!!! Begini ya cara Tuhan menghadirkan banyak hal pembelajaran yang kadangkala malah kita lupa bersyukur.
Dan satu hal lagi, kadang di tengah perjalanan kita menyayangkan sesuatu buruk yang terjadi pada diri kita. Sering sekali ini terjadi. Kadang saya sendiri pun menyesal dan menyalahkan diri sendiri kenapa membuat kesalahan yang seharusnya bisa kita minimalkan. Atau jika kesalahannya kepada orang lain, dengan seenaknya saya masih suka menyalahkan orang lain tersebut. Menyalahkan keteledorannya karena seharusnya itu bisa diusahakan untuk tidak salah. Menyayangkan apa-apa yang salah dan menyesal kenapa tidak melakukan perbaikan di saat kita tahu itu mendekati salah. Saya pun masih belajar tentang ini. Belajar untuk ikhlas bahwa sesuatunya itu telah ditetapkan Tuhan. Pasti Tuhan punya alasan mengapa harus berjalan seperti itu. Kadang saat saya berefleksi, saya pun pada akhirnya memaklumi semua yang telah terjadi. Memaklumi setiap kesalahan itu adalah bagian dari jalan Tuhan. Dan pada akhirnya kita mencoba untuk mengikhlaskannya dan mengupayakan semeleh. Kenapa kita memakluminya? Ya, biar kita tak menjadi gila karena hal itu. Jika kita terus-terusan menyesal dan tak mengikhlaskannya, mau sampai kapan kita akan terus memikirkan satu masalah? Hidup sudah pasti banyak masalah yang akan kita lalui di depan mata. Kalau energi kita habis untuk satu masalah saja, mau hidup seperti apa? Take our time! Istirahat sebentar tidak apa-apa sambil cari solusi di saat pikiran jernih. :) Ya seperti ini contohnya, menulis dan journaling menjadi salah satu media untuk saya menjernihkan otak!
Selasa, 30 Maret 2021
#30 Alasan yang Hilang
"Hidup adalah serangkaian perubahan alami dan spontan. Jangan melawan mereka - itu hanya menciptakan kesedihan. Biarkan kenyataan menjadi kenyataan. Biarkan segala sesuatu mengalir secara alami ke depan dengan cara apa pun yang mereka suka." - Lao Tzu (link)
Ya, belakangan ini saya sedang kembali menemukan alasan yang hilang tentang beberapa hal yang ingin saya capai. Delapan tahun bukanlah waktu yang singkat untuk tetap menjaga semangat dan niat hati untuk terus bermimpi. Dan mungkinkah semangat itu akan roboh begitu saja saat ada orang yang mengatakan, "Kenapa harus Papua?" Lagi-lagi saya kehilangan alasan yang kuat mengapa harus Papua!
Entahlah, tapi pencarian tersebut mengingatkan saya pada sebuah acara di televisi saat saya masih SMP atau SMA. Saya lupa! Entah itu mungkin malah sewaktu kuliah. Saya tak ingat. Ada sebuah acara semacam jejak petualang atau pengenalan budaya Indonesia. Ya, saya tiba-tiba ingat itu. Hal yang masih sangat saya ingat adalah tentang Papua, kehidupan Mama-Mama Papua. Menanam ubi, berjalan jauh ke pasar untuk menjajakan sayuran. Bagaimana menghuni rumah dengan atap jerami dengan tungku di tengahnya. Sepertinya itu gambaran yang pernah terekam dalam memori saya mengenai Papua.
Lalu, ditambah lagi saya sangat suka film Laskah Pelangi dan Alangkah Lucunya Negeri Ini saat saya kuliah. Sepertinya, gambaran tentang kehidupan daerah pedalaman menyisakan memori yang sungguh dalam di ingatan saya. Dan keinginan untuk mengunjungi dan tinggal di pedalaman pun tumbuh seiring waktu. Ah, apakah impian saya itu terlalu muluk-muluk? Entahlah....
Bahkan ketika ada pertanyaan yang muncul mengapa saya tak menjadi guru sekolah di Jakarta dan malah memilih menjadi pekerja lepas, saya selalu menjawab, saya tak ingin menghabiskan banyak waktu di jalan karena macetnya Jakarta, jika saya ingin menjadi guru sekolah, saya ingin menjadi guru di pedalaman. Dan itu impian yang hingga saat ini masih saya pupuk, masih saya perjuangkan.
Tahun ini menurut saya adalah waktu yang cocok untuk kembali memperjuangkan mimpi itu setelah 8 tahun mati suri. Kesempatan yang pas di saat semua yang dulu-dulu menjadi penghambat, di tahun ini pula sudah tuntas terselesaikan dengan baik. Jika memang tahun ini tahun baik untuk saya pergi dan mewujudkan impian saya itu, semoga Tuhan memberi rencana yang terbaik. Jika memang belum, saya mungkin perlu belajar lagi lebih banyak hingga saya siap untuk pergi sesuai rencana Tuhan.
Ahhh, terima kasih semesta sudah membawa saya sejauh ini!