Kamis, 05 Juli 2018

Pikirkan Diri Sendiri

Kadang kita butuh waktu sendiri, memikirkan kehidupan sendiri, susah senang sendiri, dan kadang kita tak perlu mengkhawatirkan orang lain yang belum tentu mau dikhawatirkan.

Terima kasih sudah mengkhawatirkan saya. Saat ini, saya butuh waktu sendiri untuk memikirkan diri sendiri. Saya hanya butuh waktu untuk menikmati kehidupan sendiri. Kadang lelah memikirkan orang lain terus. Butuh waktu untuk berkomunikasi dengan diri sendiri.

Saya baik-baik saja! Hanya butuh waktu untuk melawan keegoisan diri sendiri. Jika hati saya sudah damai, saya akan kembali. Walau perlu hari tenang untuk menyelesaikannya.

Jika kenyataan tidak sesuai harapan, pasti akan ada kekecewaan. Dan kecewa cukup lama untuk disembuhkan. Saya hanya ingin istirahat sejenak untuk tidak memikirkan orang lain. Karena ketika kita memikirkan orang lain yang belum tentu memikirkan kita, akan terasa sia-sia. Saya hanya ingin berefleksi membenahi sesuatu pemahaman yang salah dari dalam diri saya. Dan saya butuh beberapa hari untuk menormalkan emosi saya tersebut. Please, berikan saya cukup waktu untuk mereparasi dan mengganti hati yang baru.

Satu hal yang saya sangat sulit untuk selesaikan: jika saya tak bisa menerima sesuatu yang salah versi saya, saya sangat susah untuk mengatakannya ke orang lain bahwa itu melukai perasaan saya. Biasanya, saya hanya bisa berdiam diri, menyendiri, dan melupakannya sejenak. Lantas, kalau saya mencoba melupakannya tapi tak bisa, satu-satunya cara ya menangis biar lebih tenang. Ah, saya lebih sering menyakiti diri sendiri! Saya selalu menempatkan kesalahan pada diri saya. :( :( :( Dan itu salah!

Ah, saya melupakan pesan sensei, "Kita tak pernah bisa membahagiakan semua orang, karena dunia memang seperti itu!" 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar