Jumat, 06 Juli 2018

Dear July

Makasih Ya Allah kabar baik di bulan ini. Semua membutuhkan penantian panjang. Hasil IB score sudah tayang! Deg-degan campur aduk! Murid-murid yang pengumuman, gurunya yang ketar-ketir! Haha

Well, malam ini di saat penat menghampiri, tiba-tiba ada panggilan masuk di HP. Saya kaget karena tak seperti biasa kalau murid saya telpon jam 7 malam. Ya, panggilan Sasa ini saya kira kepencet. Lantas saya angkat, suara bahagia terdengar dari seberang, "Missss, nilai Maths aku dapat enammmm!"

Ahhhh, saya terdiam sebentar, memastikan kalau semua itu nyata. Ini mungkin lebay, tapi itu kenyataannya. Sudah hampir 3 tahun ini, kami menunggu hasil dapat 6/7 di final score. Tapi kami selalu mendapat 5/7, kurang beberapa decimal saja mencapai 6/7. Angka 5 bukanlah buruk, tapi masih di bawah target kami 6. Saya bangga, selama 2 tahun belakangan ini, Sasa bisa mempertahankan score 5 -nya. Itu perjuangan yang cukup menguras air mata dan belajar mati-matian. Saya akui, kami sering jatuh bangun untuk tetap mempertahankannya. Dan akhirnya, terbayarkan di IB score 6! Selamat Sasa!

Lalu, ada Rafi. Dulu nilai dia pas SMP masih aman dapet 5. Entah di tahun berapa, nilainya terjun bebas, tapi masih bisa terkendali. :'') Anak ini dulunya hanya kuat belajar 15 menit terakhir. Tapi setelah grade 11, jadi meningkat, kuat belajar 30 menit. Kadang juga bisa sampai 1 jam. Kalau mendekati Quiz atau Exam, suka serius belajarnya. Tapi mendinganlah grade 12, belajarnya rajin ditemani Hot Americano coffee. :) Nilainya naik-turun. Terakhir nilainya naik 1 jadi 4/7, lulus buat universitas! Yeyyy!!! Akhirnyaaa naik score-nya. :) Bagus Fi, ntar di universitas jangan males ya di awal-awal biar ntar gak nyesel di akhir-akhir. Sadarnya dari awal ya, jangan sadar pas udah grade 12. Hehe. Tapi bagus, Ms acungin jempol buat perjuangan kamu mengejar ketertinggalan. Pertahankan!

Terus, Salma juga meningkat! Biasanya 4/7, akhirnya bisa 5/7 sesuai harapan. :) Ahhh, jadi inget ngejelasin Binomial Expansion, saya minta buat pakai imajinasi. Tapi Salma nggak bisa... harus saya tulis atau gambar secara visual di kertas, baru deh Salma ngerti. :") Hahaha. Dan tiap kali saya mengajari hal-hal yang dia tidak bisa, tak lupa saya menulis atau menggambar agar ada visualnya. :'') Anaknya visual banget. 

Nah satu lagi, Sanford! Saya baru mengajar San - begitu panggilannya, saat mau mendekati IB exam. Saya kira anaknya bakal serius, ternyata kocak habis! Haha. San ini anaknya rapi-rapi-rapi pake banget. Semua worksheet diprint, kertas gak boleh lecek, terus nulisnya pelan-pelan biar rapi, detail juga anaknya, kadang suka kritis nanyanya harus bener-bener jelas. Bertolak belakang bangetlah sama saya yang berantakan banget. Dia kalau serius sebenernya bisa dapat bagus, tapi mungkin pas Mock Exam, dia lagi banyak kesibukan jadi jatuh pas Mock. Tapi Alhamdulillah nilai dia naik jadi 5/7.

Tahun ini, saya mendapat banyak tantangan dalam mengajar. Terlebih lagi, ke-stress-an grade 12 ini membuat saya ketar-ketir, tapi saya percaya pada mereka! Percaya bahwa murid-murid saya ini telah melakukan yang terbaik, sudah belajar sekuat-kuatnya. IB Exam usai, mari fokus kembali ke grade selanjutnya. :') Moga tahun depan seindah tahun ini. Aamiin.

Salam juga buat Bimo, Gaby, Anin, Mikaila yang udah lulus buat High School-nya. Warna-warni sekali ya kelas ini. :) :) :)
Bangga bisa ngajar kalian. :'') Terima kasih untuk beberapa tahun belakangan ini. Baik-baik ya kalian di universitas. Kapan-kapan Ms berkunjung kalau ada kesempatan. Thank you Gengsss! Alhamdulillah usai dengan senyuman! Terima kasih ya Allah telah memberi kabar baik di bulan Juli. 

Saya namai Dear July!

#MyStudents #AnakKafe 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar