Hari ini ada acara Syawalan di sekolah. Saya berangkat jam sembilan pagi kurang. Hari ini keluarga besar Salam berkumpul di halaman sekolah. Saya membawa snack batagor yang beli di abang-abang gerobak di jalan menuju sekolah. Awalnya, saya kira itu adalah penjual gorengan, ternyata siomay dan batagor. :D Karena sudah terlanjur berhenti, saya belilah batagor. Saya bawa wadah sendiri, sambal dipisah, mas-mas yang jual juga ramah. Awalnya mau beli 10ribu, tapi kutambah lagi 5rb, jadi 15rb. Lalu, setelah selesai dibungkusin batagor, saya melanjutkan perjalanan.
Sampai di sekolah, halaman sudah banyak orang. Jiwa introvert saya memilih untuk masuk ke kelas, nyari yang sepi. Lalu diikuti teman-teman kelas 5, saya pun bertanya apakah kotak makan teman-teman sudah ditaruh di meja SD besar atau belum. Beberapa ada yang sudah, tapi sebagian besar belum. Saya pun mengajak mereka untuk memberi nama di kotak makan masing-masing. Saya potong kertas dan ambil lakban bening. Anak-anak menulis nama dan kelas masing-masing. Lalu, saya tanya lagi, "Apakah pada bawa snack?" Beberapa menjawab kalau snack dibawa ortu. Kemudian saya mengeluarkan batagor dari tas. Beberapa dari mereka pengen nyoba. Alhasil, batagornya kami makan bersama di kelas. :D Sampai habis. :D Alhamdulillah.
Setelah makan batagor, kami turun ke halaman dan nyari tempat duduk di halaman. Acara pun dimulai, Bu Er pun maju jadi MC dadakan karena gemes teman-teman yang lain tidak segera menempati tempat yang sudah disediakan. Hahaha. Saya mengkoordinir teman-teman kelas 5, alhamdulillah mereka masih aman untuk diajak kerja sama. :D
Tapi memang sih, karakter anak-anak kelas 5 ini rajin, ontime, teratur, dan saling mengingatkan kalau ada peristiwa. Jadi sebenarnya, saya yang belajar dari mereka.
Menu makan siangnya ada lontong, opor ayam dan telur, sayur krecek dan sayuran sama kerupuk. Saya berusaha komitmen tentang makanan yang saya konsumsi. Telur dan ayamnya saya kasihkan ke Sandhi, kreceknya pedes, jadi saya kasih ke Bu Er. Sampai Sandhi kenyang banget karena dapet tambahan lauk dari saya. Hahaha. Terima kasih ya Sandhi sudah mau bantu saya. Terus saya makan apa? Saya makan lontong, kuah sayur, sama kerupuk. :D
Ya awalnya sih mereka bertanya-tanya kenapa saya tidak makan daging dan protein hewani. Saya bilang, sedang diet protein hewani. Hahaha. Ya memang bener. Hahaha. Saya sedang mencoba makan non hewani dan turunannya untuk mengontrol emosi, pikiran dan energi tubuh. Ya, semoga konsisten ini membuahkan hasil lebih baik ya. Aamiin.
Pulang dari Salam, saya janjian sama Mbak Raras, mau nemenin Mbak Raras ketemu sama salah satu temennya. Saya ke rumah Mbak Raras jam 5 sore. Tetep ya, saya nyasar pas sudah sampai lokasi. Haha. Hanya beda gang sih tapi ya begitu, daya ingat saya lumayan buruk untuk mengingat lokasi atau maps. Ya, ngobrol-ngobrol bentar sama Mbak Raras, terus kami berangkat. Kami menuju Pizza Nanami yang ada di daerah Ngadipuran kalau nggak salah. Kami datang lebih awal dan memesan minuman terlebih dahulu. Masih nunggu Pungki dan Anees. Keduanya belum saya kenal sebelumnya.
Lalu, ada kejadian kocak. Ternyata Anees kuliah di kampus yang sama dengan saya. Hahaha hanya saja beda jurusan. :D Lalu, ternyata dia sedang main sama temennya di deket kos saya. :D Lha, kok kocak! Ternyata eh ternyata, beneran itu alamat kos temennya itu deket banget dengan kosan saya dan sering saya lewati. Ampun deh... Hahaha.... Jauh-jauh ke Ngadipuran ternyata ketemunya sama tetangga kosan. Hahaha. Sekocak itu hidup.
Setelah datang semua, kami kenalan. Ternyata itu juga hari pertama Mbak Raras ketemu sama Anees, tapi mereka sudah sering ngobrol lewat telpon. Dan ada hal yang menarik lagi yang menurut saya ternyata bener-bener ya kalau kita sinkronisasi energi dengan semesta, semesta itu akan menjawab apa yang kita inginkan. Beberapa hari yang lalu, saya berpikir dan ngebatin, ngelist teman-teman saya yang jurusan sains, tapi nggak inget. Rencana mau kuajak ke sekolah dan biar murid-muridku bisa belajar dari mereka. Kucari-cari kok gak nemu, nggak inget kalau ada Galih dan Vincent tapi kayaknya mereka sibuk. Hahaha. Terus, tahu apa yang terjadi di pertemuan itu? Anees ternyata jurusan biologi dan dia punya teman jurusan kimia juga. Dia menawarkan kalau saya perlu dikenalkan sama anak kimia, dia bisa bantu. Ahhh, alhamdulillah, masyaAllah ya....
Sekeren itu alam semesta ini membuat skenario baiknya. Dan pertemuan saya dengan Mbak Raras juga pasti ada alasannya. Semua yang datang ke hidup ini pasti punya alasan. Entah hanya sekadar kenal atau yang kenal dekat. Pasti ada rencana semesta yang sedang berjalan dan menjalankan misinya. Terima kasih Tuhan atas kasih dan sayang-Mu. Semoga semua makhluk berbahagia dan damai harmonis.... Aamiin. Salam kenal ya Pungki dan Anees! Thank you Mbak Raras!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar