Lampu-lampu jalan redup. Suasana gang pun sunyi. Sesekali suara celotehan penggorengan. Butiran nasi bertengkar dengan para lalapan ditambah serangan saus sambal, para kumpulan bawang, dan serangan si profesor asin. Serbuan para serdadu hitam bernama kecap pun turut berduka. Kepulan asap begitu egois, menari-nari di atas pertempuran. Aih, ada yang kurang?
https://www.facebook.com/cantikadiptra/posts/10200947475247368?comment_id=10200951035376369&offset=0&total_comments=2¬if_t=feed_comment
Tidak ada komentar:
Posting Komentar