Kita memiliki berbagai macam perbedaan dan latar belakang. Hal-hal yang mungkin sulit untuk diterima berbagai pihak. Tuhan telah memberikan kesempatan untuk bertemu, bercanda, tertawa bersama, makan malam bersama, berjalan bersama. Semua itu lebih dari cukup. Sesungguhnya, segala perbedaan itu akan membuat kita saling membenci, walau kenyataannya kita telah membohongi perasaan masing-masing. Sesungguhnya, ikatan benang merah putih di tangan kanan itu hanya sebuah blessing. Berharap kita sama-sama saling mengingat Tuhan masing-masing, mengikat kita pada ikatan ke-Tuhan-an. Dan kita sama-sama sadar....
Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Berakhir bukanlah usai, tapi sebuah permulaan. Ya, permulaan untuk kita hidup menuju jalan masing-masing. Seyogyanya, tak ada kata best friend di dalam kamus sebuah pertemanan antara dua orang berbeda jenis kelamin. Bisa salah satu jatuh hati atau keduanya saling jatuh hati. Kita telah merasakannya. Sayangnya, perjuangan sangat rumit. Tak bisa dijelaskan dan diurai satu per satu. Apakah hati kita mampu mengikhlaskannya? Semua butuh proses! Sejak dulu kata "ikhlas" memang sangat sulit untuk dipraktikkan. Kenyataan yang mungkin sangat sulit untuk diselesaikan dan diakhiri. Kita tahu....
Kau tahu, mengapa kita dipertemukan Tuhan? Ya, agar kita sama-sama belajar untuk menjadi diri lebih baik. Menjadi sosok yang lebih baik itu butuh proses panjang.... Proses tak instan. Mari kita berjalan di lintasan masing-masing. Biarkan hati sedikit berhenti, lalu padam, saling melupakan. Biarkan cinta hanya untuk Tuhan. Cinta karena-Nya. Biarkan waktu berjalan sesuai kehendak-Nya.
24 September 2018
24 September 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar