Setiap anak terlahir istimewa. Saya sangat
yakin, tak ada anak yang bodoh! Adanya anak yang tak berkesempatan untuk mendapat
pengajaran yang baik. Saya selalu berusaha untuk memperbaiki diri agar saya
bisa memberi yang terbaik untuk murid-murid saya. Apapun hasilnya, lakukan yang
terbaik!
***
Minggu ini saya begitu bahagia mendengar
beberapa kabar membanggakan dari beberapa murid yang pernah atau masih saya
ajar. Mungkin ini tak seberapa bagi orang lain, namun cerita ini memberi energi
positif bagi saya sebagai seorang yang pernah mengenalnya.
Ya, cukup sederhana. Ikut bahagia! Pertama,
saya mendengar kabar bahwa Vania melanjutkan kuliah di Jepang. Bulan September
ini dia berangkat ke Jepang untuk memulai hidup baru jadi anak kuliahan. Saya
ingat betul saat Vania mulai patah semangat menyelesaikan beberapa soal probability.
Saya mencoba untuk mengajarkan dengan cara sederhana agar dia tak cepat bosan
maupun menyerah. Saya dukung pelan-pelan. Sampai akhirnya, grade 12, dia
berkata, “Ms, I love probability! Ms inget kan gimana dulu aku benci banget
probability.” Tapi ternyata dia mampu melewati segala kesulitannya di Senior
High School dan akhirnya bisa melanjutkan meraih mimpi-mimpinya. Semangat ya
Vania!
Kedua, kabar bahagia dari Kayla. Semester
lalu, dia selalu mengatakan kepada saya “I Hate Maths, Ms!”. Semester lalu, dia
sangat sedih dan takut nilainya selalu jelek. Saya selalu mencoba untuk
mendukungnya sebisa saya. Berapa pun nilainya, selalu saya memberi penghargaan
walau kecil. Setiap kali ada peningkatan nilai, saya beri pujian dan semangat
untuk meningkatkannya lagi. Jika nilainya turun, saya tetap menghargai usaha
kerasnya belajar. Di akhir semester kemarin, saya beri reward untuknya karena
telah menyelesaikan dengan baik. Bahkan di hari penerimaan rapor, dia bercerita
bahwa orang tuanya happy dan bangga kepadanya karena ada peningkatan. Inilah
yang saya selalu share ke orang tuanya, “Sebuah Penghargaan”. Semester ini pun,
saya takjub dan bangga pada Kayla. Dia mendapat perfect score untuk Maths Quiz-nya.
Pertama kali melihat nilainya mengalami kenaikan drastis, saya sangat terharu.
Pelan-pelan dia telah menemukan jalannya. Bahkan, ibunya pun mengatakan bahwa
beliau sangat senang melihat perubahan lebih baik dari muridnya. Saya juga
bangga Bu! Mari dukung Kayla lagi! Semangat!
Ketiga, hari-hari belakangan ini saya
habiskan di coffee shop. Bukan apa-apa, tapi memang seminggu full saya selalu
mendatangi tempat itu. Pagi, siang, malam, ya seperti pindahan tempat tinggal.
Mas-mas yang kerja di sana sudah hafal. Selalu mempersilakan saya di tempat
duduk dan meja yang sama. Mereka juga tahu minuman favorit saya di sana: Lychee
tea dan Green tea latte! Dua minuman favorit itu telah menjadi saksi atas
pengorbanan dan kerja keras murid-murid saya. Kami belajar grup. Entah berdua,
bertiga, berempat, atau bahkan berlima. Pindah dari satu kafe ke kafe lain. Pernah
juga, diusir-usir karena jam 9 sudah tutup padahal kami masih ingin belajar.
Pernah juga, terganggu sama ibu-ibu yang sedang asyik karaokean sambil
tertawa-tawa riuh, sedangkan kami butuh kesunyian untuk belajar. Sampai-sampai
kami pindah di luar. Tetap saja, speaker keras sekali terdengar ditambah
serbuan nyamuk tak terhelakkan. Kami kabur! Sampai akhirnya, kami menemukan
lokasi yang cukup mendukung belajar hanya saja cukup remang-remang. Saya pun
mencari lampu portable dan taraaaa sangat berguna! Akhirnya, salah satu coffee
shop menjadi pilihan terakhir kami yang paling nyaman untuk belajar. Saya namai
Gengs Kopi! Semester ini kurva nilai naik turun. Ada yang kayak kurva sinus,
kurva quadratics, kurva cosine, kurva apalagi ya? Banyak! Tapi ada hal yang
membuat saya bangga minggu ini. Nilai mereka ada kenaikan di Long test semester
ini. Ada kebanggaan tersendiri. Saya tahu bagaimana perjuangan mereka.
Capek-capek tetap belajar. Mungkin yang semester lalu masih bermalas-malasan,
semester ini mereka menunjukkan semangat belajar. Ya, belajar sambil makan,
minum, curhat, dan selalu membuat saya happy mengajar mereka. Tetap semangat ya
Gengs! Semangat Midterm test!
Terakhir, saya bahagia mendengar salah satu
murid saya dulu. Saya mengajarnya kelas 4, hanya beberapa kali. Ternyata dia
telah tumbuh menjadi seseorang di luar dugaan saya dulu. Anak yang dulu pernah
bercerita dan bertanya apa saja di kelas ternyata menjadi pemain utama di
Musikal Petualangan Sherina! Dia menjadi Sadam. Walau hanya sebentar mengajar
dia, tapi saya ikut bangga saya pernah mengenalnya. Semangat ya Elang! Akhirnya
menemukan bakatmu selama ini! Semangat ya untuk prestasi-prestasi selanjutnya!
Semoga ada kabar bahagia lagi! Aamiin.
Lakukan yang terbaik! Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Sebelum
berpisah, mari bahagia dahulu! Semangat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar